
SEMARANG (Lenteratoday) - Melimpahnya komoditas kopi di Jawa Tengah, mendorong organisasi masyarakat MKGR (Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong) Jateng untuk memberikan ruang kepada pelaku usaha kopi, termasuk petani, dalam mengembangkan bisnisnya. Dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, 29 di antaranya tercatat sebagai daerah penghasil kopi.
Ketua DPD MKGR Jateng sekaligus Wakil Ketua DPRD Jateng, Ferry Wawan Cahyono, menyampaikan bahwa komoditas kopi berpotensi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Jawa Tengah. Tentunya, dengan dilakukannya kegiatan-kegiatan yang dapat memperluas pasar dari produk kopi.
“Mendekatkan kopi secara langsung kepada konsumen. Nah katakanlah kalau hari ini kopi itu bisa didapatkan dari hasil industri-industri besar ya, tapi sesungguhnya, untuk membantu petani itu kopi bisa didekatkan langsung kepada konsumen,” katanya saat ditemui di acara Fun Brewing Competition (31/8/2022).
Selain itu, ia juga menyampaikan pentingnya pengetahuan teknologi dan juga peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam mengembangkan produksi kopi.
Menurutnya, saat ini kopi memiliki peluang pasar yang luas, di antaranya dengan keberadaan coffeeshop yang menjamur di Jateng. Nantinya, coffeeshop di Jateng diharapkan memanfaatkan kopi lokal dalam proses produksinya.
Tak lupa, politisi Partai Golkar itu juga menyampaikan pesannya kepada generasi milenial di Jateng untuk turut mencintai kopi produksi petani di Jateng.
“Kita ingin anak-anak muda lebih mencintai lagi kegiatan perkopian di Jawa Tengah, anak-anak muda tertarik menjadi petani kopi, kemudian anak-anak muda punya penguasaan penyajiannya, demikian anak-anak muda akan tampil ini, termasuk penguasaan digitalnya” terangnya.
Harapannya, dengan diselenggarakannya Fun Brewing Competition oleh MKGR Jateng, generasi milenial di Jateng tidak hanya menjadi penikmat kopi, melainkan terlibat dalam usaha kopi dan membantu petani lokal dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Endang Pergiwati