20 April 2025

Get In Touch

Hindari Stunting, Bunda Fey Ingatkan Pentingnya Gold Period Setelah Bayi Lahir

Bunda PAUD Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar saat berbicara di Workshop Penguatan dan Pendampingan Penurunan Stunting Anak Usia Dinidi Aula Ki Hajar Dewantara Dinas Pendidikan, Rabu (7/9/2022).
Bunda PAUD Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar saat berbicara di Workshop Penguatan dan Pendampingan Penurunan Stunting Anak Usia Dinidi Aula Ki Hajar Dewantara Dinas Pendidikan, Rabu (7/9/2022).

KEDIRI (Lenteratoday) - Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Kediri, Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar, mendorong para orangtua memiliki kesadaran tinggi memberikan gizi terbaik pada 1.000 hari kelahiran pertama pada bayi mereka. Upaya tersebut untuk mencegah anak-anak mengalami stunting.

Hal itu diungkapkan Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar dalam "Workshop Penguatan dan Pendampingan Penurunan Stunting Anak Usia Dini" di Aula Ki Hajar Dewantara Dinas Pendidikan, Rabu (7/9/2022).

"Di periode itulah perkembangan otak bertumbuh dengan sangat dahsyat. Gold period ini jangan sampai dibiarkan begitu saja dan jangan sampai terlewat. Anak-anak harus dapat gizi dan stimulasi yang baik. Kita tidak ingin di kemudian hari pertumbuhan anak-anak ini tertinggal," ujarnya.

Permasalahan stunting ini menjadi perhatian pemerintah. Bahkan Indonesia menempatkan kasus stunting dalam tugas utama Sustainable Development Goals (SDGs). Tentu dalam menangani stunting ini tidaklah mudah, dibutuhkan kolaborasi dan konsistensi dari semua pihak agar stunting bisa dientaskan.

"Stunting ini tidak bisa kita atasi hanya dengan memberikan susu dan biskuit. Anak-anak stunting ini membutuhkan superfood dengan makanan bergizi seimbang. Susu hanya lah sebagai pelengkap. Ibu-ibu muda juga harus memberikan ASI karena merupakan sumber gizi terbaik bagi bayi," ungkap wanita yang akrab disapa Bunda Fey ini.

Istri Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar ini menjelaskan kegiatan Workshop “Penguatan dan Pendampingan Penurunan Stunting Anak Usia Dini” penting untuk dilakukan. Dari workshop ini akan diperoleh banyak pengetahuan bagaimana menangani stunting. Sehingga semakin banyak pihak yang paham dalam penanganan stunting.

"Kegiatan seperti ini harus terus kita adakan dengan bermacam-macam audience. Memang kita harus kencang untuk penanganan stunting ini. Apalagi saat stunting menjadi perhatian pemerintah," jelasnya.

Workshop ini diikuti 130 orang terdiri dari; bunda PAUD tingkat kecamatan, pendidik PAUD, pengawas dan pemilik PAUD, serta Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) dan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi).

Narasumber pada workshop ini adalah Widya Ayu Puspita dan Utin Ritayanti dari Balai Besar Guru Penggerak, dan Tim Pelatihan Calon Pelatih. Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Pendidikan Siswanto, Sekretaris Dinas Pendidikan Marsudi, dan tamu undangan lain. (*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.