
PALANGKA RAYA (Lenteratoday) – Berdasarkan data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) RI tahun 202, ada sekitar 46 juta UMKM yang sebagian merupakan industri rumahan, yang mana sekitar 60 persen pengelolanya adalah kaum perempuan.
Terkait hal ini, Anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Anna Agustina Elsye, mengutarakan jika perempuan mempunyai peranan penting dalam menjaga ketahanan ekonomi.
"Dengan melihat bahwa sebagian besar UMKM dikelola oleh kaum perempuan, harus diakui jika perempuan sangat berperan dalam ketahanan ekonomi bangsa," papar Anna, Jumat (9/9/2022).
Demikian juga dengan UMKM di Provinsi Kalimantan Tengah, termasuk di Kota Palangka Raya, mayoritas UMKM dikelola oleh perempuan.
Para perempuan pengusaha tersebut, lanjut Anna, sangat berperan dalam menciptakan lapangan pekerjaan, menyediakan barang dan jasa dengan harga terjangkau, yang bisa mengatasi masalah kemiskinan.
"Karena itu, dengan melihat jumlah pengusaha perempuan yang cukup banyak, harus diakui pengusaha perempuan turut andil dalam ketahanan ekonomi daerah maupun nasional,” jelasnya.
Karena itu Anna menyarankan kepada Pemerintah Kota Palangka Raya, melalui Dinas P3APPKB setempat, agar lebih banyak mengadakan pelatihan yang difokuskan untuk pemberdayaan perempuan.
Selain pelatihan untuk mengembangkan industri rumahan berbasis potensi sumber daya alam lokal, juga bisa mengadakan kegiatan lainnya seperti advokasi kebijakan dan pendampingan layanan perlindungan perempuan, yang dirangkai dengan pelatihan peningkatan kapasitas perempuan korban kekerasan dalam rangka peningkatan ekonomi keluarga.
"Dengan mengembangkan potensi perempuan melalui jalur usaha, diharapkan bisa meningkatkan kualitas hidup perempuan, yang akan mendukung penguatan dan ketahanan ekonomi keluarga,” pungkasnya. (ADV)
Reporter : Novita | Editor: Endang Pergiwati