29 April 2025

Get In Touch

DPD PKS Gelar Long March Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

DPD PKS Gelar Long March Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

SEMARANG (Lenteratoday) - Mengenakan atribut orange putih khas Partai Keadilan Sejahtera (PKS), puluhan massa aksi berjalan dari depan Masjid Agung Baiturrahman Kota Semarang hingga titik aksi depan Kantor Gubernur Jawa Tengah pada Jumat (9/9/2022).

Aksi dimulai usai solat jum'at sekitar pukul 13.00 WIB dan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an. Massa aksi didominasi oleh ibu-ibu yang berbaris di belakang barisan pria.

Ketua DPD (Dewan Pengurus Daerah) PKS Kota Semarang, Suharsono, menyatakan bahwa aksi yang digelar bertujuan untuk menyampaikan aspirasi dari para kader PKS di Kota Semarang yang tidak setuju dengan adanya kenaikan harga BBM.

"PKS menolak kenaikan harga BBM bersubsidi, pertalite dan solar, dan meminta agar kenaikan tersebut dibatalkan dan harganya dikembalikan ke kondisi semula," katanya.

Berdasarkan kajian yang telah dilaksanakan DPD PKS Kota Semarang, ia menyampaikan bahwa kenaikan harga BBM dapat memicu terjadinya inflasi besar-besaran. Kenaikan harga BBM yang mencapai 30% diperkirakan menaikkan inflasi sebesar 3,6%. Sebelumnya, di Bulan Juli lalu, sudah terjadi inflasi sebesar 4,94%. Apabila harga BBM tidak kembali turun, maka tingkat inflasi di akhir tahun akan mencapai 7-8%.

"Kenaikan harga BBM akan berpengaruh pada harga pangan. Dengan adanya kenaikan BBM sebesar 30% tentunya akan mempengaruhi naiknya harga pangan," jelasnya.

Sementara itu, salah satu peserta aksi, Suharti, menyatakan dukungannya terhadap demo penolakan kenaikan harga BBM.

"Meski BBM baru naik, tapi sangat terasa. Ya gak setuju dengan naiknya BBM," katanya.

Teriknya sinar matahari tak menghalangi massa aksi untuk terus tetap menyuarakan aspirasinya. Terdengar beberapa kali massa aksi menyerukan yel-yelnya, "Naik-naik BBM naik, tinggi tinggi sekali, kiri kanan kulihat saja, banyak warga sengsara".

Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.