19 April 2025

Get In Touch

Program Rabu Rapi, Pemkot Malang Rapikan Kabel Provider Semrawut dan Tingkatkan Layanan Jaringan bagi Masyarakat

Sutiaji selaku Walikota Malang saat meninjau lokasi Rabu Rapi di salah satu titik di Jalan Kawi.
Sutiaji selaku Walikota Malang saat meninjau lokasi Rabu Rapi di salah satu titik di Jalan Kawi.


MALANG (Lenteratoday) – Pemerintah kota Malang kembali mengadakan program Rabu Rapi setelah 3 tahun berhenti akibat covid19. Program ini bertujuan untuk merapikan jaringan kabel yang kendur dan semrawut di kota Malang, meningkatkan layanan provider pada masyarakat kota Malang, dan menumbuhkan rasa tanggungjawab kepada pengelola provider untuk merawat jaringan kabelnya masing-masing.

“Jadi ini merupakan program Rabu Rapi, sebenarnya teknis pelaksananya adalah gabungan dari DLH, Kominfo, dan PUPR, serta provider di kota Malang, namun untuk saat ini masih belum ada dari DLH, tapi untuk kedepannya akan lengkap semua unsur gabungan tersebut. Tujuannya adalah untuk merapikan kabel-kabel provider demi estetika kota Malang. Yang selanjutnya adalah saat ini sudah masuk musim hujan, ditakutkan nanti kalau ada dahan yang jatuh dan menimbulkan potensi adanya korban. Yang ketiga yakni kita memberikan aspek tanggungjawab, bahwa yang merawat ini sebetulnya bukan pemerintah, namun masing-masing provider, jadi ini kami adankan program agar penyelenggara provider tersebut mempunyai tanggungjawab,” jelas Sutiaji, selaku Walikota Malang, ditemui usai meninjau dan turun langsung merapikan beberapa jaringan kabel provider, Rabu (14/9/2022).

Sutiaji selanjutnya menyatakan bahwa tidak ada pemotongan kabel jaringan dalam program Rabu Rapi kali ini, sebab 10 pengelola provider di kota Malang telah datang ke lokasi. Ia menuturkan target merapikan kabel jaringan provider ini akan dilaksanakan secara terus menerus hingga memenuhi unsur kerapian kota Malang dan tidak ada kabel yang semrawut.

“Coba kita amati, kalau melihat kabel-kabel yang kendur dan semrawut ini kan dipandangnya kurang, menggangu keindahan. Mungkin nanti kita akan buat perwal tentang dilarangnya kabel yang melintas, jadi kalau bisa harus sejalur, tidak nylentang (menyilang dan tidak searah)” ujarnya.

Selain Jl. Kawi, titik kerapian yang menjadi target selanjutnya adalah wilayah kecamatan Blimbing, di depan Masjid Sabilillah. Disampaikannya apabila terdapat provider yang mangkrak dari program, maka akan diputus jaringannya oleh petugas pemkot Malang.

“Target titik banyak pastinya, tapi yang jadi perhatian ini di Blimbing, depan Sabilillah itu banyak sekali kabel kendur, 2 tahun lalu sebenarnya sudah dirapikan, tapi sekarang banyak yang lepas lagi. Makanya ini kita pressure ke masing-masing pengelola provider, jika mereka tidak mengindahkan maka akan kita potong. Karena biasanya tidak mau mengaku kalau ada kabel yang kendur dan tidak rapi. Nanti begitu kita potong akan ada pelanggan yang komplain ke mereka, barulah dari situ ketahuan,” tegasnya.

Di lain sisi, ditemui usai memimpin apel pelaksanaan teknis Rabu Rapi, Kepala Bagian Badan Pengadaan Layanan Pengadaan (BLP) kota Malang, Widjaja Saleh Putra, mengatakan hal yang sama dengan Walikota Malang terkait dengan tujuan diadakannya Rabu Rapi kembali.

“Benar memang ini pertama kalinya setelah 3 tahun terhenti. Tujuannya adalah selain masyarakat ini butuh peningkatan layanan jaringan dari penyedia provider, kita juga ingin masyarakat dapat menikmati kota Malang yang rapi tanpa kabel-kabel melintang yang kondisinya kendur atau tidak enak dilihat,” imbuhnya.

Sementara itu, Dipo, salah satu teknisi sekaligus koordinator lapangan dari Indiehome mengungkapkan mengenai teknis atau mekanisme kerapian kabel yang ditetapkan oleh pemerintah.

“Kita merapikan hanya dengan menyegel dijadikan satu saja, supaya tidak semrawut. Tanggung jawab provider yang diminta oleh pemerintah spesifikasinya pas diatas 5 meter dari tanah, tidak membengkok, per tiang maksimal 5 sampai 6 meter. Yang menentukan adalah jalan kawasannya, misalnya seperti pantura yang menggunakan kabel dengan panjang 9 sampai 12 meter. Kalau kabel ngglendong (kendur) mungkin dulu pemasangannya kurang kencang,” tandasnya.

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.