28 April 2025

Get In Touch

Kepala Dinas Pendidikan dan TACB Kota Malang Siap Gelar Festival Singhasari Bangkit Tahun Depan

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Malang dan TACB kota Malang dalam FGD Singhasari Bangkit.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Malang dan TACB kota Malang dalam FGD Singhasari Bangkit.

MALANG (Lenteratoday) – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang menyatakan kesiapan dalam mendukung dan menggelar event Singhasari Bangkit, bersamaan dengan peringatan hari kebangkitan nasional setiap tahunnya. Hal tersebut disampaikannya pada Forum Grup Discussion 800 Tahun Singhasari di Museum Mpu Purwa Kota Malang, Rabu (14/9/2022) pagi.

“Saya mengapresiasi dan mendukung untuk menyelenggarkan Festival Singhasari Bangkit tahun depan. Monggo yang hadir di FGD ini turut mendukung Singhasari Bangkit bisa jadi even festival dan bisa dibarengkan dengan peringatan kebangkitan nasional,” ujar Suwarjana, selaku Kepala Dikbud Kota Malang, saat menghadiri FGD tersebut, Rabu (14/9/2022).

Dalam kesempatan yang sama, Dwi Supranto selaku ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Provinsi Jawa Timur mengajak untuk semua dinas yang terlibat agar dapat mengangkat nilai-nilai filosofis dari peninggalan kerajaan Singhasari.

“Mari kita angkat nilai-nilai filosofis dari tinggalan Singhasari seperti cerita yg ada di relief candi Jagho candi Kidal candi Jawi karena disana ada makna toleransi kebinekaan, dan lainnya. Mei lalu Disbudpar Jatim sudah mengawali kajian dan FGD Singhasari, mendorong Malang Raya bisa membuat event festival seperti Kota Batu dengan Festival Arjunawiwaha, Kabupaten Bitar dengan Festival Kresnayana. Kalo begitu Kota/Kabupaten Malang Festivalnya apa. Ini kan pernah di kaji sama Ki Demang, Rakai Hino, Deny Yudho waktu lalu saat jadi narasumber,” jelas Dwi.

Lebih lanjut, sejarawan dan arkeolog Malang tersebut juga menyebutkan festival Singhasari Bangkit nantinya dapat menjadi inspirasi untuk membangkitkan potensi berdasarkan toponim desa desa yang disebut dalam Kitab Pararaton seperti Karuman, Kebalen, Petantangan, Kapundungan, Ponowijen, dan Kuthorojo.

"Sudah barang tentu selain dari aspek kesejarahan dan warisan lokal bisa di tampilkan dalam membangkitkan kejayaan Singhasari. Selain itu cerita yang ada dalam tinggalan relief candi juga bisa dijadikan sendratari dan bisa ditampilkan dalam festival, karnaval, gelar seni budaya,” imbuhnya.

Di sisi lain, anggota Komisi D DPRD Kota Malang, Suryadi S.Pd, MM., lebih menyoroti tentang persoalan perhatian kepada benda cagar budaya. Dipaparkannya bahwa di Bali, semua cagar budaya telah dibukukan dengan keterangan dengan jelas. Hal tersebut dapat dijadikan contoh oleh pemerintah kota Malang untuk membukukan peninggalan Singhasari.

"Kajian Singhasari ini perlu didokumentasikan untuk menjadi rujukan regulasi dalam setiap kegiatan, jadi DPRD tinggal mendorong penganggaran. Sehingga Festival Singhasari gaungnya besar bisa membangkitkan ekonomi dan kesejateraan masyarakat,” tandas politisi DPRD Kota Malang tersebut.

Sebagai informasi, dalam FGD Singhasari Bangkit kali ini dihadiri oleh pemateri yakni seperti aggota Komisi D DPRD Kota Malang, Suryadi S.Pd, MM., kemudian Kepala Bidang Cagar Budaya Dikbud sekaligus Ketua TACB Provinsi Jawa Timur, Dwi Supranto SS. MM, serta sejarawan dan arkeolog Malang, Dwi Cahyono.

Reporter: Santi Wahyu, rls | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.