20 April 2025

Get In Touch

Misi Modernisasi di Balik Lomba Desain Motif Tenun Ikat Kediri

Walikota Abu Bakar dengan tenun ikat motif Bango Tong Tong karya Nurrina Fajrin juara 1 Lomba Desain Motif Tenun Ikat Kota Kediri 2022 yang dibuat dengan sentuhan digitalisasi dalam mendesain.
Walikota Abu Bakar dengan tenun ikat motif Bango Tong Tong karya Nurrina Fajrin juara 1 Lomba Desain Motif Tenun Ikat Kota Kediri 2022 yang dibuat dengan sentuhan digitalisasi dalam mendesain.

KEDIRI (Lenteratoday) - Di balik penyelenggaraan Lomba Desain Motif Tenun Ikat Kota Kediri 2022, Pemkot Kediri ingin memberikan sentuhan teknologi atau modernisasi dalam pembuatan motif tenun ikat Kediri. Ya, teknologi mau tidak mau dilaibatkan, dan yang piawai menggunkan teknlogi adalah kalangan milenial

Terbukti, lomba ini menghasilkan motif tenun ikat yang digambar dengan teknik digital dan bisa diaplikasikan. Desain digital ini harus aplikatif sebab ada perbedaan bentuk ketika digambar dengan teknik digital dan saat diaplikasikan. Piksel di media digital berbentuk persegi sementara media tenun akan memanjang sehingga perlu disesuaikan.

Menurut Siti Ruqayah, penenun sekaligus juri untuk lomba ini mengatakan membuat motif digital harus memperhatikan bentuk dan detail disesuaikan kemampuan antarbenang membentuk kembali motif tersebut setelah diwarnai.

Secara garis besar, proses aplikasi motif dimulai dengan menggambar di atas benang yang ditata membentuk bidang datar. Kemudian tatanan benang itu dibongkar untuk diwarnai, baru ditenun membentuk kain. Pada saat menjadi kain, garis-garisnya tidak lurus melainkan bergerigi.

“Pernah saya membuat motif burung cenderawasih, jadinya malah seperti emprit,” katanya. Oleh sebab itu, motif yang selama ini dibuat sebatas pada bentuk abstrak dan bentuk dari benda-benda di sekitar. Misalnya motif bunga, motif air, motif biji kopi, dan lain-lain. Jarang sekali membuat motif satwa karena kesulitan saat menenun.

Melalui kompetisi ini, para desainer mampu membuat desain yang aplikatif. Hal yang menarik ketika melihat karya pemenang, mereka berhasil menangkap simbol dari masing-masing bentuk sehingga meski bukan realis, namun orang akan mengerti bentuk yang dimaksud.

Bango Tong Tong karya Nurrina Fajrin berhasil memikat juri menjadi juara satu. Selain karena bentuknya yang aplikatif, Bango Tong Tong memiliki muatan kearifan lokal yang merupakan bagian dari Kisah Panji Asmorobangun di Kediri.

Sedangkan Dita Hikmahwati meraih juara 2 dengan judul karya Serinjing, dan juara 3 diraih Ariliya Sabila Putri dengan judul karya Manusuk Sima. Pemenang berhak mendapatkan uang tunai dan beasiswa. Juri dalam perlombaan ini Siti Ruqayah perajin tenun, Rony Setiyawan desainer grafis, Dimas Bramasto Ilustrator, dan Erki Setyandari Guru SMKN 3 Kediri.

"Jangan lupa, setelah mengaplikasikan motif ini, nanti dibikin katalog. Saya akan terus promosikan agar tamu yang mampir ke Kota Kediri membeli tenun ini," kata Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar, Kamis (22/9/2022). (*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.