21 April 2025

Get In Touch

Gubernur Khofifah : Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan 125 Orang

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

SURABAYA (Lenteratoday) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memastikan bahwa hingga Senin (3/10/2022) sore, jumlah korban meninggal dunia akibat tragedi di stadion Kanjuruhan Malang sebanyak 125 orang. Selain itu, masih ada sekitar 32 korban luka berat yang masih dalam perawatan di rumah sakit.

“Jadi sampai jam 6 sore yang terkonfirmasi meninggal ada 125 orang. Kenapa ada datanya yang berbeda? Karena da apencatatan ganda. Kemarin, kira kira jam setengah enam sore saya sama kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, operator dari crisis center dan call senter itu kita cocokkan sama pak Wakil Bupati, mamang ternyata kita menemukan data-data ganda. Setelah itu kemudian dirapikan dan ketemukan 125 orang yang meninggal dunia,” kata Gubernur Khofifah saat ditemui di Bapenda Jatim, Senin (3/10/2022).

Lebih lanjut dia menandaskan bahwa sampai Senin (3/10/2022) sore, sudah tidak ada masyarakat yang mencari anggota keluarganya. “Saya mengkonfirmasi tadi sore ini, tadi apakah ada laporan masyarakat yang masih mencari anggota keluarganya, katanya sudah tidak ada,” katanya.

Sementara itu, terkait dengan penanganan terhadap para korban luka, Khofifah menandaskan bahwa Pemprov, Pemkab, dan Pemkot itu lebih kepada pelayanan korban yang meninggal, yang dirawat di Rumah Sakit, maupun yang luka ringan. Mereka akan mendapatkan layanan terbaik dan ditanggung oleh pemerintah.

“Kalau dilayananinya di Saiful Anwar (RSUD Saiful Anwar) maka ditanggung Pemprov, kalau dilayani di rumah sakit umum daerah maupun kabupaten ya ditanggung Pemkab Malang, kalau dilayani di kota Malang ya ditanggung pemkot Malang. Lepas itu apakah Pemprov,apakah Pemkab, apakah Pemkot memberikan santunan  takziah Rp 10 juta. Nah, untuk yang luka berat dari Pemprov ada santunan Rp 5 juta,” sambungnya.

“Tim ini telah melakukan penanganan janazah dengan cukup cepat dan professional. Khususnya pada korban yang tidak ada identitasnya. “Saya ingin memastikan bahwa proses penanganan misalnya jenazah yang tidak terindetifikasi kita terimkasih pada tim DVI yang bekerja sangat cepat dan sangat profesiobal,” tandasnya. (*)

Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.