18 April 2025

Get In Touch

Disnakertrans Jateng Gelar Seleksi Magang Jepang, Dikuti Sebanyak 275 Peserta

Suasana pembukaan seleksi magang Jepang di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah.
Suasana pembukaan seleksi magang Jepang di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah.

SEMARANG (Lenteratoday) - Dinas Tenaga Kerja dan Tranmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah membuka seleksi magang Jepang yang akan digelar hingga Jumat, 16 Oktober 2022. Sebanyak 275 peserta hadir dalam pembukaan seleksi yang digelar di Lapangan Disnaker Jateng (10/10/2022).

Analis Kerjasama Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Ditjen Binalavotas) Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesia (Kemenaker RI), Endang Sri Hastuti, menyampaikan bahwa program pemagangan Jepang telah dilaksanakan sejak tahun 1993. Namun, sempat terhenti pada saat pandemi Covid-19 dan dimulai kembali pada Juni 2022.

Adapun posisi yang dibuka untuk lowongan magang Jepang ini beragam di berbagai perusahaan, seperti elektro dan otomatif. Khusus untuk perempuan, nantinya akan ditempatkan sebagai care giver di panti lansia.

"Yang perempuan sebagai care giver penjaga lansia kalau yang laki-laki programnya reguler di beberapa perusahaan di beragam tempat disana," kata Endang.

Proses seleksi terdiri atas 6 tahapan, yakni seleksi administrasi, tes matematika dasar, tes kesamaptaan tubuh, tes kesehatan fisik, tes wawancara, dan medical check up. Berlaku sistem gugur di setiap tahapannya. Apabila berhasil melewati seluruh tahapan, peserta magang akan diberangkatkan 7-8 bulan ke depan.

"Jadi keberangkatan sesuai dengan jadwal yang ada sekitar 7-8 bulan ke depan dengan proses macam-macam," terang Endang.

Proses seleksi tidak membebankan biaya apapun kepada peserta. Namun, peserta perlu mempersiapkan biaya untuk kebutuhan pribadinya.

Endang berpesan kepada seluruh peserta magang Jepang yang nantinya terpilih, untuk mentaati peraturan yang berlaku. Terlebih, para peserta ini akan menjadi perwakilan Indonesia di mata negara tetangga. Apabila peserta magang melakukan pelanggaran, akan dikenakan sanksi.

"Melarikan diri atau pindah perusahaan, maka sanksinya dia tidak akan dibiayai tiket pulang ke Indonesia. Dia tidak akan mendapat sertifikat, tidak akan mendapat tunjangan usaha mandiri, kemudian di daerahnya akan di blacklist," jelas Endang.

Sementara itu, salah satu peserta, Fitri Ambarsari, menyampaikan alasannya mengikuti seleksi magang Jepang yakni untuk membantu perekonomian keluarga dengan jenjang karir yang menunjang.

"Saya ingin membantu perekonomian keluarga saya dan karir dimasa mendatang," kata perempuan asal Boyolali itu.

Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.