21 April 2025

Get In Touch

Mendag RI Ungkap Peran UMKM dalam Perekonomian Indonesia

Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan RI saat memberikan pengarahan dan sambutan kepada pelaku UMKM Kota Malang terkait Kemitraan Pemasaran UMKM Dengan Retail Modern dan Ecommerce.
Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan RI saat memberikan pengarahan dan sambutan kepada pelaku UMKM Kota Malang terkait Kemitraan Pemasaran UMKM Dengan Retail Modern dan Ecommerce.

MALANG (Lenteratoday) – Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan, mengatakan bahwa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam menjaga tingkat konsumsi masyarakat dan perekonomian Indonesia. Disebutkannya bahwa di Indonesia, UMKM dapat menyerap total 97% atau sekitar 117 juta pekerja dari keseluruhan tenaga kerja.

“UMKM ini memegang peranan penting dalam menjaga tingkat konsumsi dan perekonomian masyarakat, karena mampu menyerap 117 juta pekerja atau setara dengan 97% dari total tenaga kerja,” ujar Zulkifli Hasan, saat memberikan sambutan dan arahannya kepada pelaku UMKM Kota Malang dalam agenda Kemitraan Pemasaran UMKM dengan Ritel Modern dan Market Place, Jum’at (28/10/2022).

Oleh karena itu, Zulhas sapaan akrab Mendag RI, meminta agar selalu ada pembinaan dan bimbingan kepada para pelaku UMKM khususnya di Kota Malang. “Saya harap kalau ada yang belum bisa digital, segera didampingi dan dibantu, kalau yang sudah bisa ya harus diberikan dukungan selalu,” serunya.

Zulhas lebih lanjut menyampaikan bahwa UMKM juga menyumbang hampir 61,07% dari total PDB, dan diproyeksikan di tahun 2045 bisa menyentuh 4000%. Selain itu, Ketua Umum PAN tersebut juga mengatakan pada tahun 2021, nilai transaksi yang dihasilkan oleh UMKM sebesar Rp. 401 triliun. Pihaknya juga berharap agar UMKM di Kota Malang dapat terus berkembang dengan baik tentunya dengan merambah digitalisasi pada sektor e-commerce.

“Tahun lalu e-commerce ini nilai transaksinya mencapai Rp 401 triliun. Naik sebanyak 58% dari tahun sebelumnya. Saya berharap UMKM di Kota Malang ini terus berkembang. Ayo kita kerjasama, ecommerce, UMKM, dan retail modern agar cita-cita Indonesia maju di tahun 2045 bisa diwujudkan,” imbuhnya.

Disinggung mengenai resesi yang diperkirakan menyerang perekonomian global pada 2023. Zulhas dengan penuh optimisme mengatakan dengan mendorong UMKM dan pelaku usaha menyentuh pasar global, maka resesi yang bersifat pelambatan ekonomi dapat dijadikan peluang.

“Kami mendorong UMKM dan pengusaha-pengusaha untuk menyerbu (pasar) dunia. Nah pasar tradisional itu kan ASEAN, sekarang kita mulai masuk ke India, Bangladesh, Pakistan, dan lainnya. Agar resesi yang sifatnya pelambatan ekonomi justru bisa kita jadikan peluang untuk menawarkan produk-produk kita ke seluruh dunia,” paparnya.

Aksi nyata yang akan diambil oleh Pemerintah RI, sambungnya, adalah dengan menggiatkan promosi UMKM melalui bantuan dari 40 perwakilan ITBC yang akan dibantu oleh Menlu serta Duta besar. Berbagai macam pameran produk dikatakannya juga akan merambah pasar global. Terpenting, imbuhnya, pelatihan mengenai ecommerce kepada pelaku UMKM agar melek digitalisasi.

Diakhir, Zulhas mengaku bersyukur sebab saat ini perekonomian Indonesia masih terus tumbuh di angka 5,4% serta mengalami surplus perdagangan hampir 35 miliar dolar.

Terpisah, Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan di hadapan Mendag RI bahwa saat ini geliat UMKM Kota Malang sangat luar biasa. Dia kemudian mengutip pernyataan dari Jack Ma bahwa yang akan menguasai dunia kedepan adalah UMKM berbasis e-commerce. Oleh karena itu, Sutiaji bertekad akan terus menggerakkan pelaku UMKM untuk melek IT.

“Maka dari itu kami gerakkan agar UMKM melek tentang IT, sehingga pelan tapi pasti teman-teman di lapangan akan kami kurasi. Kami sudah membuat e-catalog lokal. Saat ini kami masih kuatkan terus,” tandasnya. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.