20 April 2025

Get In Touch

Gubernur Khofifah Target 2023/2024 Jatim 100% Terapkan Kurikulum Merdeka

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meresmikan Program Implementasi Kurikulum Merdeka.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meresmikan Program Implementasi Kurikulum Merdeka.

SURABAYA (Lentratoday) - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mentargetkan akselerasi implementasi kurikulum merdeka di Jatim sudah mencapai 100% pada tahun ajaran 2023/2024 mendatang.

“Implementasi kurikulum merdeka pada jenjang SMA, SMK, SLB di Jatim saat ini sudah 77,18 persen. Secara khusus kita targetkan jenjang SMA SMK dan SLB di Jatim 100 persen sudah menerapkan IKM pada tahun ajaran 2023/2024,” tegas Gubernur Khofifah saat launching Gerakan Akselerasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Ballroom Hotel Mercure Grand Mirama, Jalan Darmo Surabaya, Kamis (3/11/2022).

Sebagai informasi, data dari Dinas Pendidikan Jatim, jumlah SMA, SMK dan SLB di Jatim totalnya ada sebanyak 4.044 sekolah. Dari jumlah tersebut saat ini yang telah melaksanakan kurikulum merdeka mencapai 3.121 sekolah atau secara persentase mencapai 77,18%. Tercatat tertinggi seluruh Indonesia.

Gubernur juga menandaskan dengan diluncurkannya Gerakan Akselerasi Implementasi Kurikulum Merdeka ini maka dia juga berharap setidaknya Bupati/Walikota di Jatim memiliki komitmen yang sama. Bahkan, implementasi tersebut bisa mulai dari jenjang PAUD, SD, hingga SMP.

Dalam acara yang dihadiri 5.438 guru se Jatim secara daring dan luring ini, Gubernur Khofifah juga memberikan pesan terkait penguatan sistem pembelajaran di sekolah. Secara khusus Gubernur Khofifah mendorong agar para guru di Jatim mencetak generasi sesuai dengan skill atau keterampilan yang dibutuhkan di masa kini hingga masa depan.

Ia menyebutkan berdasarkan data Mc Kinsey & Company, dalam sepuluh tahun terakhir, 80% pekerjaan membutuhkan kompetensi Science (Sains), Technology (Teknologi), Engineering (Teknik) and Mathematics atau STEM. Pada tahun 2018, 30 posisi pekerjaan strategis membutuhkan kompetensi STEM. Untuk itu STEM menjadi hal penting bagi penunjang IKM.

Selain kompetensi STEM, Khofifah menambahkan pentingnya guru-guru di Jatim untuk mengembangkan karakter inisiatif, kolaborasi, dan inovasi (IKI) dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan. Karena menurutnya guru adalah para game changer dan juga pencetak game changer di masa depan.

“Daya inisiatif, kolaborasi dan inovasi kita di tengah zaman seperti saat ini dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan. Jadi IKI Jawabane (jawabannya),” kata orang nomor satu di Jatim.

Di sisi lain, Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbud Ristek RI, Iwan Syahril, mengapresiasi Jawa Timur yang mengalokasikan 35% APBD nya untuk bidang pendidikan. Maka tidak heran jika ekosistem pendidikannya telah terbangun dengan baik.

"Kami sangat terkesan dengan Jawa Timur, apa yang disampaikan Ibu Gubernur, Pak Kadis, bagaimana Jawa Timur kualitas pendidikannya tren nya sangat baik, kinerja nya sangat baik tentunya bisa menjadi teladan bagi provinsi laiaan," Kata Iwan Syahril.

Terkait kurikulum merdeka sendiri, Iwan menyampaikan bahwa kurikulum ini menekankan kepada komitmen bergotong royong untuk melakukan perubahan pendidikan melalui kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka menurutnya lebih sederhana, lebih fleksibel dan lebih relevan.

"Karena kita sama-sama untuk problem solving krisis pembelajaran yang diperparah oleh kondisi pandemi," ucap Iwan Syahril. (*)

Reporter :Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.