20 April 2025

Get In Touch

Oknum Guru SMAN 3 Malang Diduga Lakukan Pemukulan Pada Siswa, Waka Humas Akui Hanya Kesalahpahaman

Waka Humas SMAN 3 Malang, Edy Effi Boedianto (Kanan)
Waka Humas SMAN 3 Malang, Edy Effi Boedianto (Kanan)

MALANG (Lenteratoday) – Diduga oknum guru melakukan pemukulan terhadap siswanya, Waka Humas SMAN 3 Kota Malang, Edy Effi Boediono mengkonfirmasi bahwa peristiwa tersebut hanya kesalahpahaman dan tidak disertai hal serius.

“Jadi sebelumnya mohon maaf atas ketidaknyamanan dalam hal ini. Sebenarnya ini dikatakan masalah yang kasus juga bukan, (karena) pemukulan yang diberitakan juga bukan (bentuk kekerasan). (Murni) kesalahpahaman dari guru waktu pelajaran dengan siswa. Bukan pemukulan (serius). Istilahnya guyon gitu,” ujar Edy Effi Boediono, selaku Waka Humas SMAN 3 Kota Malang, ditemui awak media terkait peristiwa pemukulan yang beredar, Jum’at (4/11/2022).

Edy kemudian mengatakan bahwa pihak sekolah telah mempertemukan oknum guru tersebut beserta orangtua siswa. Pertemuan tersebut berjalan secara kekeluargaan dan sudah saling memaafkan, serta kedua belah pihak sepakat menyatakan bahwa persoalan telah selesai.

“Sebenernya saling minta maaf orangtua sudah kita panggil dan gurunya juga dan mereka menyelesaikan dengan kekeluargaan. Ini kesalahpahaman saja. Sudah permohonan maaf secara langsung. Memang orang ini suka guyon. Bapaknya suka guyon, lewat teguran lah gitu,” jelasnya.

Lebih lanjut, ketika disinggung mengenai pemicu awal adanya tindakan pemukulan, Edy menjelaskan kronologi awal ditengarai kondisi kelas yang ramai, kemudian oknum guru (S) mencoba untuk mengingatkan siswa untuk bisa tenang. Namun, beberapa siswa terkesan mengabaikan dan akhirnya terjadilah pemukulan kepada siswa (BB).

“Ya biasa kalau anak-anak kadang ribut diingatkan itu terus diingatkan agar bisa tenang dan sebagainya. Lah anak-anak kan celometan ya cuma itu aja,” serunya.

Meskipun dinilai bukan suatu hal yang serius, Edy mengatakan bahwa pihak sekolah telah memberikan sanksi berupa teguran. Sebab, ditekankannya bahwa SMAN 3 Malang merupakan sekolah yang ramah anak.

“(Pemberian sanksi) peringatan jelas. Sudah clear masalahnya. Kecuali kalau sudah menimbulkan cidera. Sebabnya ini karena reflek bukan yang disengaja (dan memukul secara keras) kita gak ada gitu. Sekolah ramah anak yang kita tekankan,” tandasnya.

Sementara orangtua siswa, Wijianto mengatakan pihaknya menerima dengan lapang dada atas kejadian yang menimpa anaknya tersebut. Wiji pun mengaku tidak ada pemukulan secara serius dan permasalahan dengan oknum guru yang diduga melakukan pemukulan dinilai sudah selesai.

“Memang ada (pemukulan) tapi tidak serius. Hanya guyon. Tidak ada yang jadi masalah. Prinsipnya guru kan hanya ingin mendidik murid,” ungkap Wijianto, ketika dihubungi awak media melalui telepon seluler.

Terpisah, Kasi SMA-PKLK Cabang dinas (Cabdin) Malang dan Batu, M. Asrofi, mengaku mengetahui kejadian tersebut, namun pihaknya masih akan melakukan tindak lanjut lebih dalam. Ke depannya, jika memang ditemukan terdapat pelanggaran maka akan ada sanksi yang diberikan kepada oknum guru tersebut.

“Benar ada kejadian tersebut tapi masih akan kami tindak lanjuti. Kalaupun terbukti ada pelanggaran ya akan kami berikan sanksi,” jelasnya ketika awak media mencoba menghubungi lewat telepon seluler.

Sebagai informasi, kabar pemukulan salah satu siswa kelas XII oleh oknum guru di SMAN 3 Malang tersebut beredar pada pesan broadcast Whatsapp pada pukul 09.00 WIB. Selanjutnya, awak media langsung mencoba datang ke lokasi untuk mengkonfirmasi langsung pada pihak sekolah.

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.