
MALANG (Lenteratoday) -Peringati 40 hari tragedi Kanjuruhan, ribuan Aremania kembali turun aksi ke jalan. Aksi yang dinamai dengan Seruan Solidaritas tersebut juga sebagai tanda tidak goyahnya Aremania dalam menuntut keadilan dan usut tuntas.
Ribuan supporter Arema mulai mendatangi Balai Kota Malang pada pukul 13.20 WIB. Setelah sebelumnya melakukan longmarch dari Stadion Gajayana.
“Semoga almarhum aremania dan aremanita agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan. Serta keluarga yang ditinggalkan serta para korban luka mendapat keadilan yang menjadi hak nya,” ujar Dirijen Aremania sekaligus senior Aremania, Yuli Sumpil, di tengah berjalannya massa aksi, Kamis (10/11/2022).
Setelah berdo’a bersama para supporter. Sam Yules, sapaan akrab Yuli Sumpil kemudian memimpin para supporter untuk menyanyikan lagu Padamu Negeri.
Dalam aksi solidaritas ini, terdapat beberapa orator yang mewakili para Aremania untuk menyuarakan tuntutannya. Diantaranya seperti menuntut agar segera ditetapkan tambahan tersangka atas tragedi yang menewaskan 135 nyawa tersebut.
“Tangkap dan adili seluruh eksekutor yang bertanggungjawab pada tragedi kanjuruhan. Termasuk para brimob yang sempat viral di media massa. Segera agendakan paripurna untuk usut tuntas dan sampaikan pesan kami kepada pimpinan pusat,” seru salah satu orator pada aksi tersebut.
“135 nyawa diantara kita diambil dengan cara dibunuh. Perjuangan ini tidak akan selesai dalam satu hari,” seru orator lainnya.

Menanggapi ribuan massa aksi yang turun di Balai Kota. Wali Kota Malang, Sutiaji menemui para supporter di tengah hujan yang mengguyur kota. Beberapa kali massa suporter turun ke jalan, Sutiaji mengapresiasi jalannya aksi yang berlangsung secara damai dan tidak ada anarkis.
“Saya atas nama warga bumi Arema, mengucapkan terimakasih atas kedewasaan kalian semua. Selama 40 hari kita mampu menahan diri untuk tetap damai. Itulah jiwa Arema, jiwa cinta damai,” seru Wali Kota Malang di hadapan ribuan suporter Arema.
Orang nomor 1 di lingkup Pemkot Malang tersebut juga memimpin doa bersama, agar 135 nyawa dapat menjadi bintang pejuang yang akan akan dikenang selamanya.
“Kejahatan pasti akan hancur di hadapan Tuhan. Untuk itu sekali lagi saya ucapkan, terimakasih untuk turun dengan damai. Saya jamin di tanggal 10 November aksi berjalan dengan damai. Arek-arek Malang ini saya yakin menunjukkan cinta damai,” papar Sutiaji.
Diakhir, Wali Kota Malang tersebut menegaskan untuk tetap akan mengawal bersama dan mengusut tuntas atas tragedi yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu.
“135 nyawa yang dikorbankan. Maka mereka adalah syuhada'. Kita kawal terus proses mencari keadilan ini. Tuhan selalu menyertai aksi damai kita semua,” tandasnya secara lantang (*)
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH