PRESIDEN Joko Widodo mengatakan, gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur merupakan jenis gempa dengan siklus 20 tahunan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengamini hal itu. Tapi kenapa masih banyak korban jiwa di daearah ‘merah’ ini? Updtae terbaru, data BNPB menyebutkan jumlah kematian bertambah menjadi 268 orang per pukul 17.00 WIB, Selasa (22/11). Dari jumlah itu, 122 orang telah teridentifikasi. Jumlah korban meninggak potensi bertambah, karena masih ada sekitar 151 orang hilang. Miris. Kritikan pun datang dari para ahli. Harusnya, daerah-daerah yang rawan karena menjadi langganan porak poranda ditandai. Semestinya, bangunan bertembok harus dipastikan memenuhi standar kelayakan tahan gempa.Idealnya, mitigasi dan literasi bisa menjadi perhatian utama. Ibarat peribahasa ‘keledai tidak akan jatuh ke dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya’, masak manusia harus kehilangan nyawa gegara bencana yang sebenarnya sudah bisa diantisipasi jauh-jauh hari. BACABERITA LENGKAP, KLIK DI SINI https://cdn.lentera.co/c/newscenter/lenteratoday/2022/11/23112022.pdf
[3d-flip-book id="120728" ][/3d-flip-book]https://cdn.lentera.co/c/newscenter/lenteratoday/2022/11/23112022.pdf">