20 April 2025

Get In Touch

ITN Malang Kukuhkan Profesor Baru Bidang Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri

Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE, bersama Profesor baru di bidang Teknik Elektro, Prof. Dr. Eng. Aryuanto Soetedjo, ST, MT
Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE, bersama Profesor baru di bidang Teknik Elektro, Prof. Dr. Eng. Aryuanto Soetedjo, ST, MT

MALANG (Lenteratoday) – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mengukuhkan Prof. Dr. Eng. Aryuanto Soetedjo, ST, MT sebagai guru besar Bidang Teknik Elektro pada Fakultas Teknologi Industri (FTI).

Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE menyatakan rasa bangganya bahwa ITN Malang dapat menghasilkan profesor di Bidang Teknik Elektro, di penghujung 2022 ini. Prof. Aryuanto Soetedjo sebagai profesor ke 10 ITN Malang, sekaligus profesor ke 3, pada Prodi Teknik Elektro.

“Harapan ITN Malang untuk bisa memposisikan diri setingkat dengan perguruan tinggi papan atas di Indonesia tidaklah berlebihan. Karena, salah satu indikator pemeringkatan perguruan tinggi adalah jumlah doktor dan profesor. Untuk mendukung hal tersebut ITN Malang saat ini sedang menunggu beberapa dosen yang tengah berproses mengajukan profesor,” ungkap Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE, Rabu (30/11/2022).

Sebagai profesor Bidang Teknik Elektro, Prof Aryu dinilai sangat konsen dengan penelitian kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Komitmennta tersebut juga tercermin dalam penelitiannya yang disampaikan pada pidato pengukuhan guru besar berjudul “Implementasi Kecerdasan Buatan pada Piranti Tertanam untuk Transformasi Teknologi di Era Digital”.

Penelitian Prof Aryu merupakan AI, khususnya pada perangkat tertanam (embedded devices), dan beberapa aplikasi kecerdasan buatan yang sudah berhasil diimplementasikan pada piranti tertanam.

“Penelitian saya bagaimana mengimplementasikan AI ke perangkat-perangkat yang tertanam tadi. Sehingga harapannya mesin cuci, TV, serta rumah kita menjadi pintar. Kategori pintar adalah hemat energi, pemakaian listrik bisa teroptimalkan. Kalau tidak dipakai otomatis bisa mati, mesin cuci juga bisa diatur dijadwalkan penggunanya,” jelas Prof. Aryu.

Pria kelahiran Sragen tersebut menyebutkan bahwa karya penelitian dosen terlebih dahulu melewati publikasi ilmiah, pendaftaran paten, baru kemudian dikomersialkan ke masyarakat atau mitra. Pihaknya juga berharap agar penelitian para dosen dapat berguna untuk masyarakat umum.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.