
Surabaya- Guncangan ekonomi akibat wabah corona makin terasadi seluruh pelosok Indonesia. Wilayah yang melaksanakan Pembatasan SosialBerskala Besar (PSBB) pun merasakan imbas yang lebih parah karena melambatnyasemua kegiatan usaha dan bisnis.
Meski demikian, menurut Dewan Pertimbangan Kadin Surabaya, DR.Ir. Jamhadi, MBA kondisi pelaku usaha khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan tetap bertahan seiring dnegan berbagai stimulus dari pemerintah.
“PSBB memang salah satu pencegahan penyebaran Covid-19 danharus dilakukan. Terkait bisnis dan usaha, saya optimitis bisa tetap bertahan.Apalagi untuk UMKM, banyak stimulus yang diberikan pemerintah,” kata pria yangjuga aktif di KADIN Internasional ini.
Seperti diketahui ada beberapa skema yang diberikan pemerintahuntuk UMKM. Skema pertama, adalah pemberian bantuan langsung untuk pelaku UMKMyang tergolong miskin dan rentan. Presiden ingin program bantuan sosial sepertiProgram Keluarga Harapan, program paket sembako, Bantuan Langsung Tunai Desa,pembebasan tarif listrik serta Kartu Prakerja.
Juga ada insentif perpajakan bagi UMKM dengan omset Rp4,8miliar per tahun. Pemerintah menghapus tarif PPh UMKM dari 0,5 persen menjadi 0persen selama 6 bulan sejak April 2020.
Restrukturisasi kredit juga diberikan kepada UMKM.Restrukturisasi kredit bisa berupa penundaan angsuran dan subsidi bunga.Penundaan dan subsidi tersebut menyasar kepada penerima KUR kredit ultra mikroatau UMI, dan jutaan pengguna PNM Mekaar. Pemerintah juga memasukkanrestrukturisasi kredit untuk 10,6 juta debitur di Pegadaian.
“Debitur KUR atau kredit di bawah 500 juta dapat subsidi bunga pemerintah 3 bulan pertama 6% dan 3 bulan berikutnya 3%. Debitur UMKM di atas Rp 500 juta sampai dengan Rp 10 miliar, bunga dibayar pemerintah 3 bulan pertama 3% dan 3 bulan berikutnya 2%,” kata Jamhadi yang juga merupakan CEO Tata Bumi Raya itu.
Ada juga stimulus bantuan modal kerja. Ia ingin skemabantuan modal kerja darurat disusun dengan baik agar UMKM tidak terbebani.Tercatat ada 41 juta UMKM tercatat terhubung dengan perbankan dan 23 juta umkmyang belum pernah mendapatkan pembiayaan dari lembaga keuangan maupun sistemperbankan. Ia ingin 23 juta UMKM yang belum mendapatkan pembiayaan modal kerjaikut mendapatkan bantuan baik lewat program KUR atau program lain.
“Prinsip Bela dan Beli Produk Indonesia juga harus tetapdidengungkan. Karena selain membantu usaha dalam negeri secara otomatis jugabisa mengurangi produk impor,” katanya. Dikatakannya, jika terus dilaksanakandengan kontinyu maka Indonesia bisa cepat pulih pertumbuhan ekonomi di atas 2%dan kembali 5% dalam waktu yang tidak terlalu lama.(*)