
KEDIRI (Lenteratoday) - Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar, memberikan pengarahan kepada TP PKK Kelurahan dan kader Posyandu di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri, Senin (12/12/2022). Dalam pembinaan ini, peserta mendapatkan materi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri terkait penanganan stunting.
"Berdasarkan undang-undang, Posyandu diakui sebagai LKK sejajar dengan PKK. Saya juga siapkan Perwali untuk itu. Hal tersebut sangat positif karena kita bisa bekerjasama memecahkan permasalahan sosial," ujarnya.
Abdullah Abu Bakar berpesan kepada TP PKK dan Posyandu untuk bekerja lebih detail lagi. Saat ini ada permasalahan yang harus segera diatasi yakni stunting. Dimana angka stunting di Indonesia sendiri tergolong tinggi yakni 24,4 persen.
Kunci dari penanganan stunting ini adalah program yang tepat dan konsisten. Pemkot Kediri mewajibkan RT mengalokasikan dana Prodamas Plus sebesar Rp1 juta untuk PKK dan Rp1-Rp2 juta untuk pemberian makanan tambahan (PMT).
"Nanti yang memasak PMT ini dari kader Posyandu. Jadi tahu gizi apa saja yang diperoleh anak. Kita harus berikan asupan gizi yang sempurna bagi anak-anak di Posyandu," pesannya.
Tak hanya itu, Pemkot Kediri melalui Dinkes juga akan memberikan edukasi mengenai gizi kepada orangtua. Diharapkan orang tua memiliki pemahaman yang sama untuk memberikan asupan makanan yang bergizi bagi anak-anak. Sebab Pemkot Kediri memiliki komitmen kuat tidak hanya membangun fisik namun juga sumber daya manusia di Kota Kediri.
"Ke depan untuk menaklukan semua tantangan sumber daya kita harus disiapkan matang. Untuk memenangkan pertandingan gizi anak dan pendidikan harus kita persiapkan matang. Maka dari itu kita harus bersama-sama menangani hal ini," pungkasnya.
Turut hadir pada acara tersebut, Kepala Bagian Pemerintahan Imam Muttakin, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Wigati, dan tamu undangan lain. (*)
Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi