21 April 2025

Get In Touch

Anggota DPRD Jatim Berharap Duta Pancasila Menyentuh Masyarakat Bawah

Anggota Komisi E DPRD Jatim, Hadi Dediansyah.
Anggota Komisi E DPRD Jatim, Hadi Dediansyah.

SURABAYA (Lenteratoday) - Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Hadi Dediansyah, berharap 1.147 Purnapaskibraka yang telah dikukuhkan sebagai Duta Pancasila mampu memperkuat nilai Pancasila hingga masyarakat bawah.

Pengukuhan 1.147 Purnapaskibraka tahun 2021 Jawa Timur menjadi Duta Pancasila dilakukan dilakukan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (17/12/2022) lalu.

“Semestinya ke depannya harus betul-betul ditindaklanjuti, jangan hanya pada persoalan seremonial saja. Nah, perlu diadakan suatu pembekalan pendalaman terhadap nilai-nilai Pancasila,” kata Hadi Dediansyah, Selasa (20/12/2022).

Dia menandaskan bahwa para Duta Pancasila yang ada di Jatim ini belum tersentuh BPIP. Terebih lagi, tandas Cak Dedi, bahwa belakangan ini nilai-nilai Pancasila di masyarakat sudah mulai rapuh. Sehingga, harus dibangkitkan kembali melalui proses nilai-nilai pengayaan Pancasila dengan program-program BPIP yang harus betul-betul sampai ke Jawa Timur.

Lebih lanjut dia menandaskan persoalan pemahaman Pancasila ini tidak hanya pada kalangan masyrakat keil saja, bahkan dari kalangan pejabat dan kepala daerah juga ada yang tidak paham Pancasila. "Ada Ketua DPRD yang tidak paham Pancasila, apalagi masyarakat. Dari pejabat sendiri banyak yang terlupakan, apalagi masyarakat,” tegas Cak Dedi.

Maka, kehadiran duta Pancasila dan BPIP ini diharapkan dapat semakin memperkuat nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat. “Tentunya akan semakin kuat nilai persatuannya,” jelas politisi Partai Gerindra tersebut.

Sejauh ini, pemerintah juga sudah melakukan berbagai upaya penguatan Pancasila. Cak Dedi mengatakan diataranya program 4 pilar yang diselenggarakan MPR RI. Untuk mengaktualisasi program 4 pilar ini, Jawa Timur telah menerapkan sosialisasi wawasan kebangsaan.

“Artinya bahwa materi-materi yang disampaikan melalui wawasan kebangsaan itu sama 4 pilar. Yaitu, ada Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, maupun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," jelas dia.

Menurutnya, program 4 pilar ini menjadi salah satu pengejawantahan bahwa jangan sampai moral dari masyarakat semakin menurun. Apalagi moral dari para pejabat itu sendiri.

“Tentunya dengan pengayaan program pengapalan Pancasila ini, harapan kami para pelaku pemangku jabatan ini minimal bisa menyampaikan sebagai suri tauladan terhadap masyarakat,” tandasnya. (*)

Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.