20 April 2025

Get In Touch

Mengabdi 38 Tahun Sebagai Guru Non ASN, Nanik Dapat Apresiasi Pemkot Malang

Nanik Sulistyaningsih (68 tahun) seorang Tenaga Pendidik Non ASN yang telah mengabdi selama 38 tahun.
Nanik Sulistyaningsih (68 tahun) seorang Tenaga Pendidik Non ASN yang telah mengabdi selama 38 tahun.

MALANG (Lenteratoday) – Pengabdian sekan tanpa batas dilakukan seorang guru non ASN. Karena dedikasinya selama 38 tahun itu, Nanik Sulistyaningsih (68 tahun) mendapat apresiasi dari Wali Kota Malang, Sutiaji.

Nanik mengaku pengabdian tersebut karena rasa sayangnya kepada anak-anak. Sehingga membuatnya betah mengabdi menjadi seoarang pendidik. Dengan gaji hanya sebesar Rp 900 ribu per bulan.

“Saya itu senang kalau mengajar anak-anak. Rasa sayang saya itu yang membuat saya termotivasi untuk menciptakan generasi penerus yang cerdas,” ujar Nanik, ditemui usai menerima apresiasi Wali Kota Malang dalam acara Gebyar HUT PGRI Ke-77 dan Hari Guru Nasional 2022, Selasa (20/12/2022).

Nanik kemudian menjelaskan mengenai perjalanan karirnya sebagai tenaga pendidik. Yakni dimulai pada tahun 1984 sebagai seorang guru ekstrakurikuler tari di salah satu sekolah dasar di Kota Malang. Kemudian menjadi seorang guru di TK Persatuan Istri Guru (PIG), yang bertempat di Jl. Sarangan No. 52, Lowokwaru, mulai tahun 1996.

“Ngajar di ekstrakurikuler seni tahun 1984 dan menjadi guru TK PIG Tahun 1996. Di tahun 2015 sebenarnya saya sudah pensiun. Karena usia sudah 60 an. Tapi teman-teman mendorong saya untuk terus mengajar. Jadi sampai sekarang saya menjadi guru pengabdi istilahnya,” urainya.

Lebih lanjut, mengenai apresiasi yang diterimanya dari Wali Kota Malang, Nanik mengaku tidak menyangka mendapatkan apresiasi sebagai pengabdi terlama, yakni 38 tahun menjadi guru.

“Saya tidak menyangka bakal dapat apresiasi ini dari Bapak Wali Kota. Tadi saya duduk di tribun atas. Terus kok sama teman-teman saya didorong untuk maju,” jelasnya.

Dengan diberikannya penghargaan tersebut, Nanik berharap agar dapat menginspirasi teman-teman seperjuangannya untuk mengabdi, serta menciptakan generasi yang cerdas dan kreatif di Kota Malang.

“Semoga dengan diberikan penghargaan oleh Wali Kota ini bisa menginspirasi teman teman guru lain untuk bersemangat. Untuk mengabdi, untuk mencipatkan generasi yang cerdas dan kreatif,” cetusnya.

Terpisah, Wali Kota Malang, Sutiaji menuturkan pihaknya akan lebih memperhatikan kesejahteraan tenaga pendidik di Kota Malang, terutama bagi kesejahteraan para Guru Tidak Tetap (GTT).

“Sangat tidak manusiawi kalau guru guru sebagai tenaga pendidik. Seorang motor penggerak kecerdasan anak bangsa, tapi di kenyataannya kok menerima gaji yang tidak sesuai. Semoga dengan diberikannya laptop ini jadi sebuah apresiasi,” tandas orang nomor 1 di lingkup Pemkot Malang ini. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.