21 April 2025

Get In Touch

Warga Tolak Kebijakan Satu Arah di Kayutangan Heritage, Pemkot Malang Kurang Sosialisasi

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra (2 dari Kanan) melakukan audiensi dengan pengusaha, perwakilan warga sekitar Kayutangan Heritage, Anggota Komisi B DPRD Kota Malang, dan Satlantas Polresta Malang Kota
Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra (2 dari Kanan) melakukan audiensi dengan pengusaha, perwakilan warga sekitar Kayutangan Heritage, Anggota Komisi B DPRD Kota Malang, dan Satlantas Polresta Malang Kota

MALANG (Lenteratoday) -Sebagian warga Kota Malang mengaku keberatan dengan rencana Pemerintah Kota yang akan memberlakuan kebijakan jalan satu arah di kawasan Kayutangan Heritage.

Salah satu perwakilan warga mengatakan, selama ini Pemkot Malang dirasa jarang memperlibatkan warga dalam melakukan pengkajian terkait dengan rencana kebijakan tersebut.

“Jadi, pengkajian-pengkajian itu tidak pernah disampaikan kepada masyarakat langsung. Dan banyak yang melaporkan ke saya ini karena satu, untung ruginya faktor ekonomi ini juga (hendaknya) dipikirkan. Jadi itu yang sampai sekarang saya sudah bicara dengan dewan juga. Monggo disikapi,” ujar Ketua RW 09 kelurahan Oro-oro Dowo, Akmal Wahyudi, Senin (26/12/2022).

Akmal menilai, dalam kebijakan apapun yang akan diterapkan oleh pemerintah. Hendaknya harus selalu melibatkan masyarakat. Terlebih dalam hal ini, kebijakan satu arah dirasa dapat memberikan dampak negatif pada perekonomian masyarakat sekitar.

“Dari hasil laporan dari masyarakat ataupun pengusaha yang ada di wilayah kita, intinya keberatan. Menolak, karena belum adanya sosialisasi dan penjelasan secara rinci. Jadinya ragu, karena otomatis kan akan berdampak pada perekonomian warga,” serunya.

Dalam agenda audiensi antara perwakilan masyarakat, Dishub Kota Malang, Satlantas Polresta Malang Kota, dan juga anggota Komisi B DPRD Kota Malang tersebut, Akmal juga menyebutkan salah satu contoh dampak ekonomi, apabila pemberlakuan satu arah diterapkan nantinya.

“Misal ada ibu jemput anaknya ke sekolah. Yang biasanya dekat, jadi harus muter jauh. Otomatis kan biayanya akan nambah. Terus pedagang, biasanya bisa keluar. Dengan diterapkannya satu jalur itu gimana, harus muter kemana lagi. Kebijaksanaan itu kan tidak langsung bisa diharuskan. Hasilnya masih bisa disesuaikan lagi,” tambahnya.

Lebih lanjut, Akmal menekankan agar  Dinas Perhubungan sebagai pengampu kebijakan dapat melakukan sosialisasi lebih lanjut kepada seluruh warga Kayutangan Heritage.

Sementara itu, terkait dengan uji coba penerapan satu arah. Akmal menegaskan agar sosialisasi tidak hanya dilakukan dalam bentuk verbal, melainkan adanya pernyataan tertulis yang menerangkan ketentuan teknis uji coba satu arah di Kayutangan Heritage nantinya.

“Kami harapnya pihak Dishub harus menentukan dulu. Jam berapa diberlakukannya, hari apa. Jangan hanya menyampaikan dengan omongan-omongan, harus ada tertulis. Datanya apa, evaluasinya bagaimana. Jadi menyampaikan ke warga, pun dengan benar,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan bahwa rencana pemberlakuan satu arah sudah melalui perhitungan dan kajian secara mendalam, yang melibatkan pihak akademisi. Namun, pihaknya mengakui atas kurangnya sosialisasi kepada warga sekitar.

“Sosialisasi kami butuhkan, Iinsyaallah hari Kamis atau Jum’at ini akan kami lakukan (sosialisasi) di masyarakat. Apa yang disampaikan oleh warga adalah bagian dari aspirasi, kami perhatikan dan pemerintah daerah tidak akan merugikan. Uji coba pasti kami harus lakukan. Kalau terkait dampak ekonomi, itu tentu akan kami pertimbangkan,” paparnya.

Sebagai informasi, rencana satu arah di Kayutangan Heritage akan dimulai sepanjang ruas Jl. Jendral Basuki Rahmat dari arah utara (PLN) menuju selatan (Rajabali), sepanjang ruas Jl. Jendral Basuki Rahmat, dari arah selatan (Toko Oen) menuju utara (Rajabali), Jl. Semeru (sisi timur), dari arah timur (Rajabali) menuju barat sampai ke Pizza Hut Bromo.

Kemudian, sepanjang ruas Jl. Bromo (sisi utara), dari arah selatan (Bank Permata) menuju utara (Jl. Buring). Sedangkan Jl. Bromo dari arah selatan tetap diberlakukan dua arah. Kemudian ruas Jl. Brig.Jend Slamet Riadi dari arah barat menuju timur, sepanjang ruas Jl. Majapahit, dari arah utara menuju selatan.

Terakhir, yakni sepanjang ruas selatan Jl. Kahuripan dari arah barat menuju timur. Sepanjang ruas Jl. belakang RS Saiful Anwar. Dari arah selatan menuju utara, sepanjang ruas Jl. Merdeka Barat (depan masjid Jami’). Dari arah selatan menuju arah utara, sepanjang ruas Jl. Arjuno. Dari arah utara menuju selatan, hingga sepanjang ruas Jl. Brawijaya.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.