
JAKARTA (Lenteratoday)- Kabar kurang sedap berembus usai gempa Cianjur yang menewaskan sekitar 310 orang. Ada dugaan Bupati Cianjur Jawa Barat, Herman Suherman melakukan penyelewengan bantuan penanganan gempa bumi. KPK mengaku telah menerima laporan itu dan sedang menelaahnya.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri membenarkan informasi tersebut.
"Setelah kami cek benar ada pengaduan dimaksud. Pelapor maupun materinya tentu tidak bisa kami sampaikan ke publik," kata Ali, dikutip Selasa (27/12/2023).
Laporan itu dilakukan oleh Acsenahumanis Respon Foundation terhadap pada hari Jumat (16/12/2022).Ali memastikan KPK akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan menelaah dan memverifikasi terlebih dahulu.
"Segera kami tindak lanjuti dengan telaah dan verifikasi untuk memastikan syarat kelengkapan laporan pengaduan. Kami juga lakukan pengayaan informasi terkait hal tersebut," ujar Ali.
Dikutip dari Antara, Acsenahumanis Respon Foundation menyebut bantuan yang dimaksud berasal dari Emirates Red Crescent. Terdiri atas 2.000 lembar selimut, 25 ton beras, 1.000 paket kebersihan, 500 lampu bertenaga solar, dan battery charger untuk tenda.
"Bupati memotong SOP (prosedur operasi standar) yang sudah dibuat BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) serta me-repacking bantuan menjadi berbeda," demikian keterangan Acsenahumanis Respon Foundation.
Herman disebut memanfaatkan jabatannya sebagai Bupati Cianjur untuk kepentingan pribadi dan tidak menyalurkan bantuan sebagaimana semestinya.
"Yang tadinya sumbangan dari lembaga internasional diubah kemasan partai dan dijual ke pasar. Artinya, Bupati menggunakan wewenangnya untuk memangkas distribusi bantuan serta mengemas bantuan tersebut dengan bentuk lain dan menjual ke pasar," jelas Acsenahumanis Respon Foundation.
Bupati Cianjur Herman Suherman siap dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setiap saat bila dimintai keterangan terkait penyelewengan bantuan bencana alam gempa bumi Cianjur.
"Semua bantuan itu ada catatannya, diberikan ke siapa, jam berapa, fotonya ada, itu langsung di SPJ kan. Sehingga setiap hari, setiap minggu, ada pemasukan, pengeluaran dan saldo ada ditiap-tiap gudang. Setiap bantuan itu tercatat. Mohon maaf engga sampai dijual oleh Bupati ke pasar, masa iya Bupati menjual ke pasar keterlaluan, Bupati masih banyak kerjaan yang lain, saya terlalu naiflah kalau menjual barang-barang bantuan ke pasar, kasihanlah masyarakat Cianjur, "tegas Bupati Herman Suherman saat diwawancara wartawan di Pendopo, semalam.
Menurut Herman, pihaknya telah mewanti-wanti ke semua OPD jangan sampai mengurangi bantuan bahkan seharusnya di tambah. Pihaknya juga menegaskan kepada para kepala OPD, mengutip pernyataan KPK pada Hari Anti Korupsi bahwa yang menyelewengkan dana bantuan gempa hukumannya mati.(*)
Sumber: antara,dya / Editor: widyawati