
SIDOARJO (Lenteratoday) - Kontribusi ekonomi kreatif pada perekonomian nasional semakin nyata. Nilai tambah yang dihasilkan ekonomi kreatif juga mengalami peningkatan setiap tahun. Untuk itu Endhy salah satu politikus muda dari PDI Perjuangan Sidoarjo merangkul para pemuda untuk mengembangkan hal tersebut.
"Para generasi milenial bisa berkiprah untuk memiliki andil besar dalam memajukan perekonomian daerah. Caranya dengan mengembangkan, memanfaatkan, dan merealisasikan ide-ide kreatif mereka. Generasi milenial memiliki peluang besar dalam memajukan dan meningkatkan perekonomian Indonesia, yaitu melalui industri kreatif, " ucap Endhy yang juga anggota Taruna Merah Putih (TMP) Sidoarjo tersebut dikutip Rabu (4/1/2023).
Endhy menjelaskan Industri kreatif merupakan sektor yang memanfaatkan keterampilan atau skill, kreativitas dan bakat yang dimiliki seseorang guna menciptakan kesejahteraan. Di dalamnya berupa kumpulan aktivitas-aktivitas ekonomi kreatif. Di antaranya periklanan, arsitektur, pasar barang seni, kuliner, fashion, film, fotografi, kerajinan, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer, radio dan televisi, serta riset dan pengembangan.
Dia pun menggandeng salah satu pengusaha muda Sidoarjo, Elwin Setia Avietta untuk gotong-royong dalam pengembangan ekonomi kreatif di Sidoarjo. "Saya berharap dengan adanya Cak Elwin nantinya menjadi narasumber/pembimbing bagi generasi muda yang ingin melakukan bisnis terutama di Ekonomi Kreatif. Dengan pengalaman Mas Elwin, yang sudah memiliki beberapa usaha Ekonomi Kreatif dan Pengalaman study di Luar Negeri, supaya kedepannya dapat ditiru juga oleh para Milenial di Kab Sidoarjo. " Ucap Endhy saat ditemui di De Jong Cafe Sidoarjo.
Menanggapi hal tersebut, Elwin Setia Avietta atau yang akrab dengan panggilan Cak Elwin menjelaskan, ekonomi kreatif dan iIndustri kreatif di Kabupaten Sidoarjo memiliki potensi sangat besar. Terutama jika melihat data BPS mayoritas masyarakat Sidoarjo yaitu sekitar 50,64% didominasi oleh generasi millenial dan gen Z.
"Sebagai contoh adalah pelaku ekonomi kreatif di kawasan Tanggulangin Sidoarjo yang bahkan sudah terkenal hingga ke luar kota. Namun karena kurang maksimalnya edukasi kepada para pelaku ekonomi kreatif tersebut terutama edukasi tentang digitalisasi bisnis, maka sangat rentan bagi mereka terhadap kondisi mendadak seperti pandemi COVID-19," ucap Elwin Lulusan Master of Commerce Spesialis Financial Crime & Governance, Macquarie University Australia itu.
Elwin juga menjelaskan membangun industri kreatif membutuhkan 2 faktor yaitu dukungan pemerintah serta wadah kepada para pengusaha muda di Sidoarjo. "Tentunya solusi yang paling utama adalah dukungan dari pemerintah daerah terhadap perkembangan ekonomi kreatif di Sidoarjo. Salah satunya edukasi kepada pelaku ekonomi kreatif tentang bagaimana tata cara manajemen yg baik, teknik pemasaran yg tepat dan lain sebagainya. Terakhir adalah diberikan wadah sosialisasi bagi masyarakat Sidoarjo. Khususnya generasi millenial untuk menjalin networking antar sesama pelaku ekonomi kreatif. Sehingga dapat timbul kegiatan yang bermanfaat dan kesempatan bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk berkembang, tidak hanya di Sidoarjo saja namun diharapkan juga dapat go international " tutupnya. (*)
Reporter:agga | Editor:widyawati