20 April 2025

Get In Touch

Densus 88 Kembali Tangkap Terduga Teroris, Terbaru di Sleman

(Ilustrasi) Densus 88
(Ilustrasi) Densus 88

SLEMAN (Lenteratoday)-Densus 88 Antiteror Polri dikabarkan menangkap seorang terduga teroris di wilayah Pandowoharjo, Kabupaten Sleman, DIY, Minggu (22/1/2023). Ini menambah daftar penangkapan terduga teroris setelah sebelumnya dilakukan di Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan RW03 Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Informasi penangkapan ini dibenarkan oleh Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto."Betul, hari ini Polda DIY membantu pengamanan saat Densus 88 melakukan penangkapan terduga teroris," kata Yuli dalam keterangannya, Minggu (22/1/2023).

Yuli mengatakan penangkapan ini merupakan Polri dalam mencegah terduga teroris sebelum beraksi."Ini adalah keberhasilan pencegahan yang dilakukan Polri sebelum terduga melakukan aksinya," kata Yuli.

Kapolresta Sleman Kombes Aris Supriyono juga membenarkan pihaknya membantu Densus 88 untuk mengamankan lokasi."Kami Polresta Sleman beserta jajaran Polda DIY membantu melakukan pengamanan terkait kegiatan Densus 88, berupa penangkapan, olah TKP maupun diskrupter," kata Aris kepada wartawan di lokasi.Meski begitu untuk identitas terduga teroris yang ditangkap belum dapat disampaikan lebih lanjut.

3 Orang Diamankan di Jakarta

Sebelumnya, personel Detasemen Khusus 88 Markas Besar Polri melakkan penangkapan pada Jumat (20/1/2023).Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Ahmad Ramadhan menyebut, ada tiga orang terduga teroris berasal dari dua jaringan berbeda, masing-masing berinisial AS, ARH dan SN, yang ditangkap pada Jumat. "Tersangka AS ditangkap di wilayah Jakarta Utara," ucap Ramadhan.

Kemudian tersangka ARH ditangkap di wilayah Jakarta Selatan, dan tersangka SN ditangkap di Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Jenderal bintang satu itu menjelaskan, tersangka AS terlibat dalam jaringan teroris NII. "Sedangkan tersangka ARH dan SN adalah buronan masuk daftar pencarian orang (DPO)," katanya.

Tersangka ARH dan SN, kata Ramadhan, masuk DPO penangkapan tindak pidana teroris pada Maret 2021. Menurut informasi yang diterima Jumat, ARH dan SN diduga berasal dari kelompok organisasi Front Pembela Islam (FPI) cabang Condet.

SN seorang terduga teroris yang dibekuk di rumahnya di Jalan Cempaka, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, rupanya berhenti bekerja sejak menjadi simpatisan Riziq Syihab. Hal tersebut diungkapkan Nurji 70 tahun yang tidak lain ayah dari SN.

SN dibekuk di kediamannya oleh Densus 88. Dalam penangkapan ini petugas juga menyita beberapa barang bukti. SN disinyalir terafiliasi jaringan teroris yang saat itu akan melakukan bom di Condet Jakarta bersama dua rekannya.

Nurji mengungkapkan anaknya tersebut memiliki 3 orang anak dari pernikahannya. Namun dirinya menyebut pernikahan sang anak sudah kandas. "Dulu kan dia sebelum cerai, punya anak juga 3  terus ya sempet kerja di bank," ungkap Nurji, Jumat, 20 Januari 2023.

Kata dia, karir sang anak juga kandas saat sang anak menjadi simpatisan pentolan FPI tersebut. "Sekarang udah enggak (kerja). Dia kan simpatisan Habib Rizieq, simpatisannya juga lebih dalam," ujarnya.

Menurut Nurji saat itu SN sempat meminta izin pada ibunda tercinta untuk berhenti bekerja. Hal tersebut dia lakukan usai menjadi seorang simpatisan. "Dia bilang sama ibunya "mah aku mau keluar dari bank" katanya kalau kerja di bank itu ribet, dijawablah sama ibunya, terserah kamulah kamu kan juga udah dewasa urusan kamu sendiri. Nah sekarang dia ngojek," sebutnya.(*)

Reporter:ist,wid,rls | Editor:widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.