
PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Kehadiran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Kota Palangka Raya diharapkan bisa mempererat kerukunan antar umat beragama, terlebih di tahun politik saat ini.
Sebagaimana disampaikan Walikota Palangka Raya, Fairid Naparin, FKUB memiliki peran strategis dalam mengelola keragaman dan merawat kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Apalagi di tahun politik ini, yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu, kebersamaan dan kerukunan umat harus dijaga dan dipelihara.
"FKUB berperan dalam menjaga kedamaian, keamanan, persatuan dan menghindari kepentingan politik sesaat, demikian juga dengan tokoh- tokohnya harus menjadi negarawan mengayomi dan menjaga keberagaman," papar Fairid, Senin (30/1/2023).
Karena itu, ia melanjutkan, FKUB harus terus mensosialisasikan dan mempromosikan nilai-nilai keberagaman umat beragama, dan harus bisa mendorong kerukunan dan toleransi antar berbagai elemen yang ada dalam masyarakat.
Khususnya memasuki tahun politik ini, Fairid menekankan, pada saat memasuki tahapan kampanye dan pemilihan, tentunya akan banyak terjadi dinamika ditengah masyarakat. Karena itu FKUB diminta untuk bisa menjaga kestabilan, keamanan serta memastikan kerukunan dan toleransi di tengah masyarakat tetap terjaga.
"FKUB adalah mitra pemerintah, yang mana berkontribusi besar untuk membangun dan memelihara kerukunan umat beragama di Kota Palangka Raya," jelasnya.
Selanjutnya orang nomor satu di Kota Palangka Raya ini berpesan kepada para Satgas saat acara pengukuhan sekaligus rapat kerja Kerukunan Umat Beragama "Kota Cantik" Palangka Raya, Senin (30/1/2023), agar lewat pengukuhan dan Raker ini membuahkan hasil bagi perkembangan FKUB ke depannya.
Selebihnya Fairid berharap agar pengurus dan anggota FKUB melalui Raker ini dapat menyusun dan menjalankan program kerja yang selaras dengan visi dan misi Pemerintah Kota Palangka Raya, dalam rangka menciptakan harmonisasi diantara umat beragama demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat lahir dan batin.
"Memasuki tahun politik, FKUB bersama seluruh elemen, saling mengingatkan dan selalu waspada adanya pihak tertentu yang ingin menciptakan konflik, serta mengajarkan paham radikal dan intoleran dengan tujuan memecah belah masyarakat," pungkasnya. (*)
Reporter : Novita | Editor : Lutfiyu Handi