
PROBOLINGGO (Lenteratoday) - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, merasa optimistis bahwa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Jawa Timur akan mampu naik kelas dan menembus pasar ekspor. Untuk itu, Pemprov Jatim juga akan melakukan berbagai upaya guna mendorong perkembangan UMKM.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menjelaskan sektor UMKM dan Koperasi di Jatim menembus sebanyak 9,78 juta. Jumlah tersebut mampu menjadi tulang punggung perekonomian daerah. Pada tahun 2021 lalu saja, UMKM dan koperasi memberikan kontribusi sebesar 57,81% terhadap PDRB Jatim. Kontribusi itu meningkat 0,56% dibandingkan tahun 2020.
"Hari ini 57,81 % kontribusi UMKM Jatim terhadap PDRB, tinggi sekali. Hari demi hari, jaringan dari sertifikasi halal, merk dagang dan akses ekspor produk UMKM kita makin berkembang," tutur Gubernur Khofifah saat menghadiri Forum Silaturahmi Komunitas Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Probolinggo di Alun-Alun Kota Probolinggo pada Senin (30/1/2023) malam.
Untuk itu, Gubernur Khofifah kembali mengajak seluruh pelaku UMKM, utamanya di Kota Probolinggo, agar terus semangat dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya. Dirinya menekankan kepada pelaku UMKM untuk bersiap diri dalam menyambut persaingan global yang sudah ada di depan mata.
Lebih lanjut Khofifah menuturkan, Pemprov Jatim tengah fokus pada Program Communal Branding atau merk dagang bersama untuk kemudian bisa menembus pasar yang lebih besar dan luas. Selain itu, Pemprov Jatim juga menyiapkan rumah-rumah kurasi yang bertujuan menjadi tempat mengkurasi produk supaya terstandarisasi untuk mengakses pasar ekspor.
"Rumah Kurasi ini tujuannya adalah menaikkan kelas UMKM dan memberikan mind set baru bagi pelaku UMKM bahwa ekspor itu mudah," ujar Gubernur perempuan pertama Jatim ini.
Dirinya juga mengatakan bahwa rencananya pada tanggal 3 Februari mendatang, akan ada peluncuran Toko Strain Mall di Damansara, Malaysia. Dari total luas 5.000 m2, 10% nya adalah untuk produk UMKM dari Jatim.
"Nanti mereka juga akan melakukan business trip ke Jawa Timur. Produk-produk dari kota Probolinggo yang siap dikunjungi oleh pelaku bisnis dari Malaysia monggo disiapkan," jelas Khofifah.
Sejalan dengan upaya peningkatan level UMKM, menurut Khofifah, peningkatan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi bagian yang sangat penting. Hal ini karena daya saing yang diperlukan sudah bukan lagi antar kota/Kab maupun provinsi tapi sudah antar negara.
"Kota Probolinggo ini saya rasa tidak pernah absen dalam segala bentuk inovasi dan apresiasi. Memang harus ada embrio-embrio yang memberikan penguatan bahwa SDM lokal siap bersaing dalam tataran nasional maupun global, dan itulah yang dilakukan oleh Kota Probolinggo," tegas Khofifah.
Gubernur Khofifah mencontohkan, terdapat produk UMKM yang sangat terkenal di Probolinggo yakni produk bordir yang sangat indah terlebih jika di bordir bermotif panorama keindahan Gunung Bromo.
"Bordir ini bisa dijadikan souvenir bagi para wisatawan yang berkunjung ke Bromo. Saya melihat hasil produk bordir ini sungguh luar biasa. Kalau terus dikembangkan akan menjadi sumber pendaptan yang luar biasa," ungkapnya.
Khofifah menambahkan, bahwa panorama Gunung Bromo bisa diabadikan melalui motif bordir yang di design tidak terlalu besar sehingga ketika dibawa pulang menjadi souvenir ataupun oleh oleh bisa menjadi ciri khas produk UMKM asal Kota Probolinggo.
Pihaknya meyakini, pengembangan produk Bordir ini jika dilakukan secara masif akan menumbuhkan desa devisa baru bagi masyarakat di Kota Probolinggo. Diharapkan, Desa Bordir di Kota Probolinggo bisa dipersiapkan secara serius untuk menjadi Desa Devisa
"Dua tahun terakhir ini, kita memasifkan desa devisa. Terutama desa devisa yang mendapatkan SK dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sehingga nantinya permodalan, pendampingan hingga akses pasarnya akan di support. Semoga ini menjadi desa devisa dengan keunikan tertentu," pungkasnya.
Sementara itu, Walikota Probolinggo Habib Hadi Zaenal Abidin mengatakan, kegiatan ini menjadi laporan pertanggungjawaban kerja nyata sekaligus refleksi kepemimpinan Walikota Probolinggo yang memasuki tahun keempat.
"Allhamdulillah di Kota Probolinggo telah berdiri Rumah Sakit yang secara fisik telah rampung dibangun dan akan dioperasionalkan sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Probolinggo dan sekitarnya," ungkapnya.
Selanjutnya, walikota menyampaikan disektor keagamaan Pemkot Probolinggo juga memberikan intensif kepada para guru ngaji sampai dengan pembayaran listrik bagi rumah rumah ibadah baik di Masjid, Gereja maupun di Klenteng yang ada di Kota Probolinggo.
Tak hanya itu, komitmen terhadap UMKM juga diwujudkan lewat keikutsertaan pelaku usaha dalam program BPJS ketenagakerjaan agar mendapatkan perlindungan berupa premi asuransi tenaga kerja.
"BPJS Ketenagakerjaan ini mengantisipasi ketika nanti pekerja mendapat kecelakaan kerja sehingga pembiayaan bisa tercover melalui BPJS Ketenagakerjaan. Tahun ini kami berikan perlindungan kepada 4.500 pelaku usaha yang terdaftar di Kartu E-UMKM Pintar. Program perlindungan ini juga kami berikan kepada ketua RT/RW, GTT/PTT, Guru Tempat Ibadah dan Nelayan," tutupnya. (*)
Reporter : Lutfi/rls | Editor : Lutfiyu Handi