20 April 2025

Get In Touch

DPC IWAPI Kota Malang Berdayakan Ojol Perempuan Melalui Pelatihan Keterampilan

Salah satu ojol perempuan, anggota Gaspol Tangguh saat mengikuti pelatihan pembuatan hand bucket oleh IWAPI Kota Malang.
Salah satu ojol perempuan, anggota Gaspol Tangguh saat mengikuti pelatihan pembuatan hand bucket oleh IWAPI Kota Malang.

MALANG (Lenteratoday) – Melalui berbagai macam pelatihan keterampilan yang dilakukan secara gratis, Dewan Pengurus Cabang (DPC) Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kota Malang, berupaya untuk memberdayakan driver ojek online perempuan, yang tergabung dalam Gerakan Sayang Perempuan Ojek Online (Gaspol).

“Saya sangat menilai mereka kuat, dan sangat saya apresiasi. Tapi, kami berharap agar kedepannya ojol ini bisa menjadi pekerjaan sampingan mereka. Dimana kerja utamanya adalah berbuat sesuatu, seperti pengusaha, dimulai dari usaha kecil-kecilan,” ujar Ketua DPC IWAPI Kota Malang, Arien Suprastiwi, ditemui usai meninjau langsung pelatihan Hand Bucket bersama ojol perempuan, Selasa (31/1/2023).

Arien menambahkan, sejak didirikan pada tahun 1975, IWAPI bertekad untuk dapat memberdayakan perempuan agar tidak bergantung kepada siapapun, sehingga dapat menicptakan sosok perempuan yang tangguh dan mandiri.

“IWAPI ini lahir sejak tahun 1975. Dimana perempuan Indonesia berharap tidak bergantung kepada siapapun. Dan di Kota Malang, saya lihat banyak sekali perempuan-perempuan mandiri, maka dari itu kita libatkan. Salah satunya pengusaha kecil juga kita libatkan,” katanya.

Bagaimanapun, sambung Arien, sifat dari seorang perempuan adalah selain profit oriented, tapi harus berkenan membesarkan dirinya sendiri dan keluarganya. “Bukan berarti ojol tidak baik, tapi seharusnya perempuan dapat mengerjakan sesuatu yang lebih. Jadi saya cenderung untuk melakukan pendampingan dimana para ojol perempuan ini diberdayakan,” tukasnya.

Lebih lanjut terkait dengan pelatihan juga disampaikan oleh Wakil Ketua Umum bagian Kontak Organisasi DPC IWAPI Kota Malang, Rike Fransiska. Menurutnya, ada beragam pelatihan yang diberikan oleh IWAPI Kota Malang, yang disesuaikan dengan keahlian anggota IWAPI sendiri.

“Seperti saya, dengan keahlian menjahit. Kalau bu Anis, yang pelatihan kelas pertama ini keahliannya kriya. Kemudian juga ada yang bikin kue, cookies, sampai juga ada yang punya home spa. Jadi sangat beragam. Kebetulan kemarin dinas sosial juga sempat ngontak kita. Dilink-kan dengan kita, dan gayung bersambut lah, ya dengan adanya pelatihan ini,” ujarnya.

Perempuan yang berprofesi sebagai fashion designer ini menyebutkan, total sebanyak 141 anggota Gaspol Malang Raya. Sedangkan, untuk kelas pelatihan, per kelas diikuti oleh 10 orang untuk memaksimalkan pelatihan.

“Pelatihan hari ini kita ada hand bucket dan menjahit. Menjahit pola dasar, jadi mulai mengukur sampai dengan membuat pola. Kami pinginnya itu per kelas. Yang kita batasi ada 10 orang per kelas. Intinya biar bisa maksimal hasilnya. Kita dampingi mereka, sampai nanti punya branding. Kita bantu uruskan NIBnya, bikin merknya, P-IRT nya,” ungkapnya.

Disisi lain, Rike berujar bahwa kedepannya dimungkinkan untuk mengadakan kelas pelatihan yang diikuti oleh seluruh anggota Gaspol Malang Raya. Seperti kelas pelatihan pembukuan, pelatihan perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) hingga kelas public speaking.

“Jadi kita tidak hanya pelatihan, terus kita lepas. Tidak begitu, kita adakan sharing, kita lakukan pendampingan. Kita berusaha semaksimal mungkin, istilahnya kita bantu marketingnya itu bagaimana. Nanti kan lama-lama mereka bisa tahu bagaimana jalannya, konsepnya. Kan gampang nanti kalau masing-masing sudah punya produk. Makanya perlunya networking ini untuk mencari peluang juga,” jelasnya.

Diakhir, Rike menegaskan bahwa program pelatihan ini akan berjalan maksimal, sebab adanya dukungan dari pemerintah. Misalnya, seperti kewajiban Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk membeli produk UMKM.

“Kemudian kami juga sudah didukung dinas, ASN juga sudah diwajibkan membeli produk UMKM. Kita manfaatkan juga e-commerce. Nah, kebetulan Iwapi juga akan melaunching Iwapi Shop. Jadi, otomatis dengan loyalnya anggota Iwapi seluruh Indonesia, itu bisa bermanfaat kepada produk-produk dari ojol ini nantinya,” pungkasnya.

Sementara itu, anggota Gaspol Malang Raya, yang juga mengikuti kelas pelatihan hand bucket, Rintani, mengaku senang dapat turut serta dalam program pelatihan IWAPI Kota Malang ini. “Senang sekali karena menambah ilmu saya. Kalau bisa, jedepannya IWAPI tetap melakukan pendampingan khusus untuk gaspol tangguh atau wanita dan ibu-ibu di Malang Raya,” ujar wanita yang berprofesi sebagai ojol sejak tahun 2019 itu. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.