21 April 2025

Get In Touch

Ketua DPRD Palangka Raya : Pendidikan Keagamaan Jadikan WBP Lebih Baik

Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit K. Yunianto, mengunjungi WBP di Rutan Kelas IIA Palangka Raya.
Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit K. Yunianto, mengunjungi WBP di Rutan Kelas IIA Palangka Raya.

PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Dalam rangka meningkatkan pendidikan keagamaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIA Palangka Raya, pihak Rutan melakukan perjanjian penandatanganan kerjasama dengan Sekolah Teologi untuk jenjang pendidikan Program D-1.

Kegiatan ini sangat didukung oleh Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit K. Yunianto, karena peningkatan pendidikan keagamaan dinilai sangat penting bagi para WBP. Ini juga adalah bentuk kerja sama antara rutan dengan Yayasan Indonesia Bangkit dan Bersinar serta Sekolah Tinggi Teologi Anugerah Indonesia.

"Kerjasama ini sangat penting, agar para WBP tidak hanya mendapatkan pembinaan dalam bentuk keterampilan saja, tapi juga dalam hal spiritual atau kerohanian, sebelum nantinya kembali ke masyarakat," papar Sigit, Selasa (31/1/2023).

Legislator yang menjabat sebagai Sekretaris DPD PDIP Provinsi Kalteng ini mengatakan, dengan diberikannya pendidikan agama tersebut, diharapkan dapat memberikan nilai- nilai positif bagi para WBP.

Dengan demikian, ia melanjutkan, saat mereka sudah bisa berbaur kembali ke tengah masyarakat, mereka telah menjadi manusia baru dan memiliki kepribadian yang jauh lebih baik. Mereka pun tidak akan melakukan hal-hal negatif lagi yang bisa merugikan masyarakat serta menyusahkan diri sendiri maupun keluarga.

"Dengan pembinaan yang baik, saat kembali masyarakat mereka memiliki bekal untuk berkarya, serta dengan diberikannya pendidikan keagamaan, menjadi benteng bagi mereka agar terhindar dari tindak kejahatan maupun kriminalitas," terangnya.

Ia berharap, agar program pendidikan keagamaan bagi WBP bisa terus dilanjutkan. Akan lebih baik lagi jika pendidikan keagamaan bisa diberikan kepada semua agama yang ada di Indonesia, disesuaikan dengan agama yang dianut oleh WBP masing- masing.

Selebihnya Sigit mengatakan, ini merupakan suatu terobosan yang baik dan harus didukung. WBP adalah manusia biasa, terlepas dari kesalahan yang pernah mereka perbuat, mereka layak mendapat kesempatan kedua dan hidup sebagai manusia yang lebih baik secara kualitas dan rohani.

"Semoga kegiatan ini terus dijalankan dan dikembangan, sehingga rutan juga bisa menciptakan SDM yang berkualitas dan bisa menopang diri sendiri serta keluarganya," pungkasnya. (*/adv)

Reporter : Novita | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.