25 April 2025

Get In Touch

Ada 3 Rapor Merah Pemerintahan Jokowi versi LSI Denny JA

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei nasional setahun jelang Pemilu 2024, Selasa (7/2/2023). (Foto:dok)
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei nasional setahun jelang Pemilu 2024, Selasa (7/2/2023). (Foto:dok)

JAKARTA (Lenteratoday)-Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis survei dengan tajuk 'Partai Lama, Partai Baru, Partai Besar, Partai Gurem' pada Selasa (7/2/2023). Dalam survei ini turut disorot kinerja pemerintahan Presiden Jokowi. Hasilnya, pemerintah mendapat 8 rapor biru dan 3 rapor merah dari responden.

Direktur SIGI – LSI Denny JA, Ardian Sopa, mengatakan ada 3 rapor merah bagi pemerintahan Jokowi yang didapat dari survei pada 4-15 Januari 2023 melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi.

Pertama, dalam isu kesejahteraan petani, buruh, dan nelayan. Kepuasan atas isu ini sebesar 42,6%. "Ketidakpuasan atas isu ini sebesar 51,4%. Lebih banyak yang tidak puas dibandingkan dengan yang puas," kata Ardian.

Sumber: Tangkapan layar

Kedua, isu mengurangi kemiskinan. Kepuasan atas isu ini sebesar 41,5%. "Ketidakpuasan atas isu ini 56,5%," ucap dia.

Ketiga, isu pembukaan lapangan pekerjaan. Kepuasan atas isu ini hanya 38,3%. "Sedangkan ketidakpuasan atas isu ini sebesar 59,5%," ucap dia.

Meski begitu, Ardian mengatakan ada 8 isu yang menjadi nilai lebih dalam pemerintahan Jokowi. Yakni masalah sosial budaya, keamanan, internasional, kesejahteraan guru dan PNS, ekonomi, sembako, politik dan penegakan hukum.Hasil survei LSI, kepuasan terhadap 8 isu ini di atas 50 persen.

"Dari 11 bidang yang kita uji di masyarakat, ada 8 rapor biru dari 3 rapor merah," kata Ardian."Ini menjadi PR pemerintah sekarang, dan bagi calon presiden ke depan ini bisa jadi pertimbangan untuk mencari solusi jalan keluarnya," tutur dia.

Sumber: tangkapan layar

Wawancara survei dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview). Margin of error (MoE) survei ini adalah sebesar +/- 2.9%. Riset kualitatif dilakukan dengan analis media, Focus Group Discussion (FGD), dan indepth interview."Semoga ini menjadi PR pemerintah sekarang, dan tentu juga buat calon-calon ini bisa jadi isu ke depan bagaimana ini bisa diatasi," kata Ardian.(*)

Reporter:wid,rls |Editor:widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.