Di Musrenbang RKPD 2024 Kecamatan Mojoroto, Wali Kota Kediri Beri Arahan dan Ungkap Capaian 2022

KEDIRI (Lenteratoday)-Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan arahan sekaligus capaian saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2024 Kecamatan Mojoroto di Balai Kelurahan Bandar Lor, Selasa (7/2/2024).
Walikota paparkan 2022 lalu meski masih pandemi Covid-19, Pemkot Kediri mampu menyelenggarakan pelatihan kerja kepada 2.903 warga. Selain itu, dalam hal pembangunan infrastruktur, mampu membangun saluran air sepanjang 151.297 meter atau setara jarak tempuh perjalanan dari Kediri hingga ke Kota Solo.
Lebih lanjut Abdullah Abu Bakar menuturkan pada tahun 2022 capaian jaminan kesehatan (BPJS) warga Kota Kediri sudah mencapai angka 98%. “Untuk para RT, agar mencari warga Kota Kediri yang belum terdaftar BPJS yang kemudian didaftarkan terkhusus untuk warga yang kurang mampu,” pesan Walikota Abu Bakar.
Selanjutnya bidang pemerintahan, Walikota Kediri menuturkan beberapa hal yang telah dicapai seperti nilai SAKIP dengan kategori BB, Opini WTP selama delapan tahun berturut-turut sejak 2014. Kota Kediri dinobatkan sebagai Kota Toleran danmendapat penghargaan dalam Kompetisi Inovasi Layanan Publik (Kovablik) dan banyak lagi.
Di kesempatan ini juga, Abdullah Abu Bakar menyampaikan hal-hal yang menjadi amanat Presiden Joko Widodo seperti stunting dan kemiskinan ekstrem. Stunting dapat terjadi bila anak kurang gizi atau ketika hamil ibu mengalami anemia.
Hal tersebut harus segera dideteksi dan dilakukan intervensi sehingga anak tidak stunting. Semua itu menjadi perhatian semua pihak, jangan sampai ada angka stunting khususnya di Kota Kediri.
“Saya ingin mengintervensi supaya tidak stunting sejak kecil dengan membiasakan anak-anak datang ke posyandu. Saya titip pesan jika menemukan indikasi stunting segera lapor untuk segera diintervensi. Harus juga diberi ASI eksklusif selama 6 bulan kecuali kondisi tertentu yang mengharuskan anak diberi susu formula,” pesan Walikota Kediri.
Kedua, dalam hal kemiskinan ekstrem, Abdullah Abu Bakar mengatakan Presiden menargetkan di 2024 tak ada lagi kemiskinan ekstrem di Indonesia. Di Kota Kediri sendiri, kemiskinan ekstrem masih ada sebanyak 5.510 jiwa. Oleh karena itu, semua pihak harus ikut serta bersama-sama menyelesaikan permasalahan tersebut.
Musrenbang ini dihadiri Kepala OPD di Lingkungan Pemkot Kediri, camat se-Kota Kediri, Lurah se-Kecamatan Mojoroto, dan perwakilan perempuan, pemuda, penyandang disabilitas, kelompok organisasi masyarakat tingkat kecamatan.(*)
Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Widyawati