
Surabaya –Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik yangakan berakhir pada tanggal 11 Mei mendatang kemungkinan akan diperpanjang. Halitu berdasarkan kajian epidemilogi yang menyatakan bahwa masih dibutuhkan waktuuntuk memutus rantai penularan virus corona (Covid-19).
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur, HeruTjahjono mengatakan bahwa Pemprov masih belum mengambil keputusan apakah akanmelakukan perpanjangan PSBB atau tidak. “Dari data ini masih dimungkinkan lagiuntuk melakukan observasi lagi selama 2 hari. Dimungkinkan untuk diperpanjang,”tandasnya.
Sementara itu, Windhu Pramono, tim Advokasi PSBB menjelaskanbahwa PSBB di Indonesia dilakukan selama dua minggu itu berdasarkan dari masainkubasi virus corona. Pada masa inkubasi tersebut juga terjadi masa penularanvirus ke orang lain.
“Tapi sebenarnya penularan bukan saja pada masa inkubasi. Masainkubasi itu bisa menunjukkan orang tanpa gejala hingga pada orang yang memilikigejala. Ketika sudah ada gejala positif itu sudah bisa menulari sampai virushilang di dalam tubuh,” tandasnya saat konverensi press di Gedung Negara Grahadi,Surabaya, Jumat (8/5/2020).
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa memang masa penularanyang paling singkat terjadi selama 14 hari, hal ini terjadi pada orang yangdinyatakan positif dan tanpa gejala. Bahkan untuk orang yang lebih seringdisebut dengan OTG (Orang Tanpa Gejala) ini cukup banyak yaitu mencapai 30%.
Masa penularan akan berbeda pada orang positif dan memilikigejala ringan. Masa penularan yang satu itu bisa mencapai 21 hari. “Jadi untuk gejalaringan ini bisa lebih lama yaitu 21 hari. Jumlah untuk yang ini cukup banyakmencapai 55%,” tandasnya.
Kemudian ada 10 % orang positif yang mengalami gejala berat.Kondisi tubuh orang seperti ini mampu menularkan virus sampai 25 hari, atau 4hari lebih lama dari orang yang memiliki gejala ringan. Selebihnya adalah orangyang memiliki gelaja klinis cukup berat sampai ada yang meninggal, masa penularannyajuga sampai 25 hari.
“Artinya masa inkubasi orang itu panjang tidak hanya 14hari, jadi PSBB dilakukan 14 hari itu potensi masih ada meski rantai penularandiputus. Pada masa 14 hari itu masih bisa menular dan muncul sebagai kedua,”tandasnya.
Untuk itu, Windhu meminta pada supaya PSBB tidak hanyadibatasi pada 14 hari saja, namun dilakukan lebih dari itu atau dua kali 14hari. Dia menandaskan apapun bentuk kurva yang terjadi pada masa PSBB itu,namun tetap dibutuhkan waktu PSBB lebih dari 14 hari,” tandasnya. (ufi)