23 April 2025

Get In Touch

Pemprov Jatim Menambah Jumlah KPM PKH Plus Menjadi 55.000

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, secara simbolis memberikan bantuan kursi roda pada lansia disabilitas melalui program PKH Plus dalam acara Peningkatan Capacity Building SDM pendamping PKH Plus di Hotel Bumi, Jumat, 10/2/2023) malam.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, secara simbolis memberikan bantuan kursi roda pada lansia disabilitas melalui program PKH Plus dalam acara Peningkatan Capacity Building SDM pendamping PKH Plus di Hotel Bumi, Jumat, 10/2/2023) malam.

SURABAYA (Lenteratoday) – Pemprov Jawa Timur terus memberikan perhatian pada para lansia yang masih dalam kategori kurang mampu. Hal ini diwujudkan melalui Program Keluarga Harapan (PKH) plus. Pada tahun 2023 ini, Pemprov Jatim menambah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 5.000 yang sebelumnya pada 2022 ada 50.000 KPM menjadi 55.000 KPM.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawan, mengatakan bahwa KPM PKH Plus akan menerima bantuan Rp 2 juta pertahunnya. Bantuan melalui Dinas Sosial ini akan diberikan melalui tahap dalam setahunnya.

Selain memberikan bantuan uang pada KPM, Pemprov Jatim juga memperhatikan kebutuhan para lansia termasuk alat untuk melakukan mobilitas. “Selain intervensi KPM yang per tahun Rp 2 juta, kami juga menyaksikan bahwa mereka membutuhkan beberapa alat kelengkapan termasuk di dalamnya adalah alat bantu mobilitas mereka,” katanya saat membuka Capacity Building pendamping PKH Plus di Hotel Bumi Surabaya, Jumat (10/2/2023) malam.

Untuk itu, Pemprov Jatim juga memberikan bantuan kursi roda pada 250 lansia. Pemberikan bantuan alat bantu mobilitas ini dilakukan secara simbolis pada 10 orang yang diwakili oleh keluarga mereka.

Selain itu, Pemprov Jatim juga memberikan intervensi pada warga yang menempati rumah tidak layak huni. “Salah satunya adalah intervensi rumah tinggal layak huni. Sehingga kita berharap bahwa ini bagian dari proses pendekatan kepada para lansia kurang mampu secara komprehensif. Jadi intervensi santunan atau bantuan bagi KPM diberikan, tapi juga alat bantu mobilitas, kita berusaha semaksimal mungkin bisa kita support kalau ada rumah yang tidak layak huni semaksimal mungkin juga bisa kita support,” tandasnya lagi.

Lebih lanjut Gubernur Khofifah mengatakan bahwa berbagai bantuan lewat PKH Plus ini sebagai upaya untuk membangun kesejahteraan masyarakat karena lebih merata. Meski dia mengaku bahwa kesejahteraan di Jatim belum sangat merata, namun setidaknya sudah melakukan usaha untuk meningkatkan pemerataan kesejahteraan masyarakat. “Kalau kita memuliakan yang di bumi maka yang di langit akan memuliakan kita semua,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jatim, M Alwi mengatakan bahwa Pemprov Jatim terus meningkatkan jumlah KPM PKH Plus.  “Tahun 2023 ini, Gubernur Khofifah menghendaki agar program PKH Plus ditingkatkan sebanyak 5.000 penerima. Maka tahun ini jadi 55.000 penerima,” kata Alwi.

Ia mengatakan, meski penerimanya diperbanyak, namun untuk jumlah nominal programnya tetap sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Di mana setiap penerima mendapatkan bantuan uang sebesar Rp 2 juta per tahun.

“Untuk anggaran program PKH Plus di tahun 2023 ini, adalah sebesar Rp 110 miliar. Tahun kemarin hanya Rp 100 miliar. Semoga di tahun berikutnya jumlahnya juga kian meningkat,” tandasnya.

Tidak hanya itu, di tahun 2023 ini, Alwi juga menyebutkan, bahwa ada program perlindungan sosial baru yang akan dilakukan. Yaitu pemberian bantuan alat yang akan membantu mobilitas para penyandang disabilitas. Pasalnya, sejauh ini banyak penyandang disabilitas yang kurang mampu mendapatkan alat bantuan mobilitas. Seperti kursi roda, kaki palsu, atau juga alat bantu dengar.

Sehingga, Pemprov Jatim akan hadir memberikan bantuan tersebut dengan harapan mereka akan terbantu dalam melakukan aktivitas ataupun bekerja sehingga meningkatkan taraf ekonominya.

“Tahun ini ada anggaran Rp 9 miliar untuk pengadaan bantuan kemudahan mobilitas bagi penyandang disabilitas. Yang terbanyak yang akan kita salurkan adalah kursi roda,” tandasnya.

Untuk itu, Alwi membuka wadah bagi kelompok kelompok penyandang disabilitas di setiap kabupaten/kota di Jatim untuk mengajukan bantuan alat tersebut. Dikatakannya, pengajuan masih diterima hingga bulan depan.

Berbagai program perlindungan sosial, lanjut Alwi, diterjunkan Pemprov Jatim bagi disabilitas ini ditujukan agar tidak lagi membebani keluarga. Termasuk bagi lansia penerima PKH. “Karena dengan mengurangi beban keluarga maka otomatis menyejahterakan keluarga. Dan akan relevan dengan upaya menurunkan kemiskinan Jatim,” pungkasnya. (*)

Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.