
ANKARA (Lenteratoday) - Korban tewas akibat bencana gempa bumi yang melanda Turkiye dan Suriah naik mencapai lebih dari 25.000. Tim penyelamat terus bekerja dalam cuaca yang dingin untuk menemukan orang yang masih hidup. Sementara, tim kesehatan mulai kewalahan.
Di sisi lain, pihak berwenang Turkiye menangkap 48 orang karena penjarahan setelah gempa M 7,8 itu. Para pelaku ditahan di 8 provinsi yang berbeda.
Dilansir AFP, Minggu (12/2/2023), Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan keadaan darurat 3 bulan di 10 provinsi di tenggara Turkiye yang terkena dampak gempa.
Sementara itu, menurut sebuah keputusan yang diterbitkan dalam surat kabar resmi jaksa dapat menahan orang selama tiga hari tambahan dari empat hari sebelumnya karena kejahatan penjarahan. Hal ini sebagai bagian dari perpanjangan kekuasaan di bawah keadaan darurat.
Presiden Recep Tayyip Erdogan bersumpah Turkiye akan menindak para penjarah."Kami telah mengumumkan keadaan darurat," katanya saat berkunjung ke provinsi Diyarbakir yang terkena dampak gempa.
"Ini berarti, mulai sekarang, orang-orang yang terlibat dalam penjarahan atau penculikan harus tahu bahwa tangan tegas negara ada di belakang mereka," kata Erdogan.
Dilansir AFP, Minggu (12/2/2023), para pejabat dan petugas medis mengatakan 21.848 orang telah tewas di Turkiye dan 3.553 di Suriah. Sehingga total yang dikonfirmasi menjadi 25.401 per Sabtu (11/2/2023) waktu setempat.(*)
Sumber: AFP,ist /Editor:widyawati