
Sidoarjo - Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Taman Posyandu Desa Wangkal, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo butuh sentuhan konsep modern. Pasalnya Sekolah tersebut masih minim fasilitas serta proses pembelajaran masih terlihat monoton .
Keberadaan pos PAUD Mutiara Bunda yang bertempat di Balai Desa ini tidak dibarengi dengan keberadaan SDM yang kompeten di bidang pendidikan Usia Dini. Hal ini nampak pada tenaga pendidik yang hanya berpendidikan SMA sederajat. Mereka juga belum berpengalaman dalam upaya memberikan pendidikan dan pengajaran sebagai upaya menstimulus tumbuh kembang anak usia dini.
Model pembelajaran yang mereka terapkan belum mengacu pada kegiatan pembelajaran yang berbasis pada Kurikulum yang baik, selain itu juga tidak ditunjang dengan alat permainan edukatif (APE) yang memadainya.
"Mengacu pada kebutuhan maka perlu solusi yang nantinya proses pendidikan usia dini yang berorentasi pada konsep bermain dan belajar akan tercapai" papar Hanik Machfudloh, SST., M.Kes selaku ketua tim pengabdian masyarakat Desa Wangkal kepada lenteratoday, Minggu (10/5/2020).
Sekolah yang berdiri sejak 2016 hingga kini telah memiliki anak didik berjumlah 30 siswa, dengan usia anak 2 sampai dengan 3 tahun. Memiliki pengajar berjumlah 2 orang yang terdiri atas 1 orang sebagai kepala sekolah merangkap sebagai guru dan 1 guru pendamping.
Hanik berharap dengan kehadiran Tim Pemberdayaan masyarakat ini bisa memberikan angin segar bagi sekolah Pos PAUD Mutiara Bunda Desa Wangkal Kecamatan Krembung tersebut. Untuk itu, lanjut Hanik, pihaknya memberikan ide solusi diantaranya dengan menciptakan konsep partisipasi anak dalam membangun imaginasi.
Hal ini bisa dilakukan dengan menyediakan sarana aktualisasi memanfaatkan menyediakan APE yang ramah anak, penyediaan bangku dan meja belajar, pelatihan penyusunan kurikulum, Silabus dan SAP pembelajaran, pelatihan pembuatan APE sederhana, dan Pelatihan DDST.
"Kami berharap dengan solusi yang ditawarkan tersebut maka pos PAUD Mutiara Bunda, akan mempu menjadi pos PAUD percontohan di tingkat kecamatan maupun kabupaten, yang memiliki konsep pembejaran yang terintegrasi pada proses kegiatan pembelajaran lebih terstruktur sesuai dengan pencapaian kompetensi sesuai tahap usia anak," imbuh Hanik Machfudloh,
Sementara kepala sekolah Pos PAUD Mutiara Bunda, Endang Iriawati yang biasa dipanggil bunda Ninik mengatakan, semenjak ada program pengabdian masyarakat dari Universitas Muhammadiyah sedikit banyak membantu.
"Selama ini meja tulis yang digunakan seadanya, dan kini sudah diberikan bantuan meja tulis dengan alas pantai berkarakter, sehingga memberikan suka cita bagi siswa-siswi dalam melakukan aktivitas pembelajaran," tutur Bunda Ninik. (Pin)