21 April 2025

Get In Touch

Penahan Jembatan Jalur Nasional Ambrol, Ini Saran Pakar Manajemen Konstruksi dan Proyek

Penahan Jembatan Jalur Nasional Ambrol, Ini Saran Pakar Manajemen Konstruksi dan Proyek

Surabaya- Sabtulalu, penahan jembatan yang menghubungkan jalan nasional di jalur selatanProbolinggo-Lumajang ambrol. Jembatan yang berada di Kelurahan Kedungasem,Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo itu mengalami kerusakan di hampir separuhpenahan jembatan. Penahan jembatan hanya terdapat satu tepat di tengah bagianbawah. Sementara sebagian besar tembok atau pilar penyangga runtuh ke dasarsungai.

Hal ini menarikperhatian Guru Besar Magister Teknik Sipil Untag Surabaya, Prof. Dr. Dr (TS).Ir. H. Wateno Oetomo, MM., MT., MH.  Kemarin(5/5), melalui sambungan platform teleconference, Prof. Wateno memperkirakankerusakan yang terjadi diakibatkan benturan benda keras yang terbawa derasnyaarus sungai. “Ada beberapa penyebab kerusakan. Yang pertama, derasnya airbanjir yang melewati alur sungai dan ditambah dengan pepohonan atau timbunanyang ada disana sehingga saya meyakini bahwa terkena benturan dari pohon tadi,”paparnya.

Debit air banjiryang meluap diperkirakan menjadi penyebab lainnya. “Sudah tidak banyak pohonyang bisa menahan air dan itu yang menyebabkan air banjir menjadi besar,” terangnya.Melihat dari konstruksi jembatan, Ketua Program Studi (Kaprodi) Magister TeknikSipil Fakultas Teknik itu juga memperkirakan usia jembatan nasional sudah cukuptua. Prof. Wateno menambahkan, “jembatan itu memang usianya sudah tua, karenapilar dibagian tengah terdiri dari pasangan batu bata. Kalau jembatan sekarangkan menggunakan konstruksi beton.”

Ambrolnyapenahan jembatan ini dipastikan menghambat arus lalu lintas jelang lebaran. Olehnya,Pakar Manajemen Konstruksi dan Proyek ini menyarankan agar pemerintah segeramelakukan penambalan. Melihat kondisi jembatan saat ini, Prof. Watenomenyebutkan kerusakan yang ada belum terlalu parah sehingga bisa dilakukanpemeliharaan. “Bisa dilakukan perbaikan dengan melakukan tambalan. Jadi tidakperlu dibangun ulang supaya bisa segera digunakan masyarakat,” ungkapnya.

Untuk jangkakedepan, pria kelahiran Kediri, 12 Juli 1947 itu menyarankan pembangunanjembatan menggunakan konstruksi beton bertulang dan membuat pengaman pilar.Konstruksi ini diharapkan agar jembatan nasional mampu bertahan dengan jangkawaktu yang lama dengan kelebihan struktur beton bertulang yang kokoh dan tahanair. “Bagian pilar juga harus dilindungi dengan pelindung arah air atau pemecaharus sehingga aliran banjir yang akan menabrak pilar tidak langsung mengenaipilar namun dibelokkan,” tutupnya. (ist)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.