20 April 2025

Get In Touch

Pemkot Surabaya Perketat Protokol Kesehatan di Pasar

Pemkot Surabaya Perketat Protokol Kesehatan di Pasar

Surabaya - Sudah ada delapan pasar di Surabaya yang ditutup lantaran terdapat pedagang yang positif virus covid-19. Penutupan dilakukan selama 14 hari dengan tujuan untuk melakukan isolasi secara mandiri. Untuk itu, Pemkot Surabaya memperketat protokol kesehatan di pasar.

Kedelapan pasar yang ditutup lima berada dibawah pengawasan PD Pasar Surya yakni pasar Kapasan, PPI, Simo Gunung, Kupang Gunung, dan pasar Simo. Sedangkan tiga lainnya dikelola oleh LPMK dan RW yakni pasar Mojo, Jojoran, dan Keputih.

Kepala Bagian Perekonomian dan usaha Daerah Pemkot Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan bahwasanya dalam proses memutus mata rantai covid-19 pihaknya telah melakukan penataan ulang pasar. Serta pembatasan pada jam untuk berjualan

“Nah ini, yang di krempyeng itu susah ditata. Tapi untuk seperti yang di PD Pasar ini jualannya memang berdekatan. Kemarin itu, kita mau buat pembatasan jadwal, jadi seperti yang di pasar Pabean itu jualan mulai jam 2 siang sampai jam 4 pagi, nah sebisa mungkin ini jamnya kita majukan, toh omzet mereka juga menurun. Tapi kalo omzet masih tinggi kita akan cari yang lain. Tapi ini akan kita pepetkan lagi jamnya. Untuk mengurangi resiko resiko,” ujarnya di Balai Kota Surabaya, Selasa (12/5/2020).

Hebi mengakui dalam penerapan phycal distancing yang ada pada pasar memang cukup sulit. Sebab jumlah lapaknya dengan pedagang masih lebih banyak jumlah pedagangnya sehingga saling berdekatan. Untuk itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi-sosialisasi setiap hari guna mengingatkan pentingnya berjaga jarak dan memakai masker.

“Kemudian, yang terpenting itu tracing terhadap yang suspect, ini dari mulai ODP, PDP, dan yang terkonfirmasi. Begitu ada, ya kita langsung pisahkan, memang sulit kalau untuk pasar, di satu sisi kebutuhan ada disana. Kalau misalnya kita cermat dan bersama-sama, tapi ini kan ada hal yang tidak bisa langsung dilakukan terkait sarana dan prasarana. Seperti rapid tesnya juga terbatas,” ujarnya

Hebi menghimbau kepada masyarakat usia diatas 60 tahun sebaiknya jangan masuk pasar. Karena itu juga salah satu cara memutus mata ratai. “Kemarin ada umur 60 keatas di pasar pabaean gak dibolehi masuk, meskipun sehat kalo sudah sepuh jangan dulu lah. Itu salah satu seleksi sebetulnya,” ujarnya.

Hebi menuturkan jika kedepan tingkat persebaran covid-19 di pasar-pasar masih tinggi dipastikan akan ditutup sementara guna mensterilkan area tersebut. Akan tetapi penutupan bukan perkara mudah. Pemkot harus memastikan bahwa pasien yang diduga terkena Covid-19 itu benar-benar positif dengan bukti dari laboratorium. "Tidak bisa sembarang tutup. Karena ada aspek ekonomi di sana,” pungkasnya. (ard)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.