
KEDIRI (Lenteratoday)-Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar mengajak Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) dapat dapat menjadi tameng bagi masyarakat sehingga tidak menjadi korban investasi bodong. Aktif lakukan penyadaran masyarakat tentang mengelola keuangan agar tidak terjebak penipuan.
Ajakan tersebut disampaikan saat Pemkot Kediri melakukan rapat koordinasi (rakor) Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Kota Kediri 2023 di Jalan Panglima Polim Kota Kediri, Senin (6/3/2023).
Walikota seluruh stakeholder terkait untuk bersama-sama mengembangkan perekonomian masyarakat Kota Kediri. Dimana TPKAD terdiri dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Kediri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri, dan sejumlah stakeholder lain, dapat menjadi tameng bagi masyarakat sehingga tidak menjadi korban investasi bodong.
Sementara itu, Bambang Supriyanto, Kepala OJK Kediri kepada wartawan mengatakan, pihaknya siap bersinergi dengan Pemkot Kediri dan stakeholder lain untuk penyadaran masyarakat tentang mengelola keuangan agar tidak terjebak penipuan.
Berdasarkan data yang dipaparkan dalam forum tersebut, kesenjangan antara indeks literasi keuangan dengan inklusi keuangan di Kota Kediri adalah 20,21% berbanding 87,56%.
Kemudahan masyarakat mengakses produk layanan keuangan belum dibarengi dengan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan keuangan. Jika tidak segera diseimbangkan, dapat menghambat pertumbuhan ekonomi di Kota Kediri.
Reporter: Gatot Sunarko/Editor: Widyawati