25 April 2025

Get In Touch

Lepas 30 Penerima Beasiswa Kuliah di Al-Azhar Mesir, Ini Pesan Gubernur Khofifah

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama 30 penerima beasiswa kuliah di Al Azhar Mesir.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama 30 penerima beasiswa kuliah di Al Azhar Mesir.

SURABAYA (Lenteratoday) – Sebanyak 30 santri dan santriwati pondok pesantren dan diniyah di Jawa Timur mendapatkan beasiswa untuk belajar ke Universitas Al Azhar Kairo Mesir. Mereka dilepas langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di gedung negara Grahadi Surabaya, Senin (6/3/2023).

Pada para penerima beasiswa program Beasiswa Santri Pondok Pesantren (BSPP) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2022 ini Gubernur Khofifah berharap supaya bisa menjaga image baik di mana santri atau mahasiswa asal Jatim pada khususnya dan Indonesia pada umumnya dikenal santun dan rajin mencari ilmu.

“Bahkan Syekh Prof Dr dr Yousri pernah bilang ke saya, majelisnya tidak akan di mulai sebelum mahasiswa dari Indonesia datang. Sebab mereka dikenal istiqomah mengikuti setiap hati sehingga saat telat sampai ditunggu walaupun ada jamaah dari luar Indonesia meminta supaya segera dimulai,” ungkap Khofifah.

Dia juga bersyukur karena peringkat 1 – 30 dari 400 peserta matrikulasi Pusiba (pusat study Islam dan bahasa Arab) berasal dari LPPD (Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah) Jatim. Bahkan dari idealnya 5 bulan proses matrix Pusiba, peserta LPPD Jatim hanya membutuhkan 4 bulan sudah bisa memenuhi kulifikasi minimum bisa diterima di Al Azhar Kairo Mesir.

“Ini berarti raw material penerima beasiswa program LPPD Jatim luar biasa. Yang luar biasa dari awal ini, mudah-mudahan kembali juga menjadi sarjana yang luar biasa,” harap orang nomor satu di pemprov Jatim.

Mantan Mensos RI ini memberikan pesan  khusus supaya dijadikan catatan oleh para santri bahwa roda kepemimpinan itu berputar termasuk semua hal yang ada di dunia ini mengalami sirkulasi.

“Dan pada saatnya kepemimpinan kepemimpinan strategis itu insyaAllah ada di tangan anak-anak yang akan berangkat mencari ilmu di Universitas Al Azhar Kairo, mudah-mudahan Allah ijabah,” kata Khofifah.

“Atas nama kita semua, dengan mohon ridho dari Allah SWT, bersama-sama mari kita lepas para calon mahasiswa Al Azhar yang mendapatkan beasiswa BSPP dari Pemprov Jatim. Mudah-mudahan ini akan menambahkan keberkahan APBD Jatim. Mari kita bersama-sama baca basmalah, Bismillahirahmanirrahim,” imbuhnya.

Sementara itu Ketua Ikatan Alumni Al Azhar Indonesia (IAAI) Jatim, Dr Muhammad Al Barra mengatakan bahwa ekspektasi di Kairo Mesir itu berbeda jauh dengan yang kita bayangkan saat kita di Indonesia. Sehingga membutuhkan bimbingan dari para senior atau kakak-kakak kelas yang lebih dulu disana.

“Makanya para penerima beasiswa ini jangan bayangkan yang enak-enak dulu. Karena nanti kalau tidak sesuai dengan ekspektasi malah kemudian bisa mengendorkan semangat untuk belajar. Makanya kalian butuh bimbingan kakak-kakak kelas atau senior-senior yang sudah ada di sana untuk membangkitkan semangat dan minta dibimbing karena di Al Azhar itu butuh bimbingan supaya bisa diarahkan,” kata Wabup Mojokerto ini.

Di Al Azhar, lanjut Gus Barra sapaan akrabnya, ada organisasi kekeluargaan Gama Jatim (Gabungan mahasiswa keluarga Jawa Timur), setelah kalian tiba disana secara otomatis kalian akan disambut dan diarahkan. Termasuk dalam soal belajarnya supaya kalian bisa lulus tepat waktu.

Sementara, Ketua LPPD Jatim, Prof Dr H Abdul Halim Soebahar MA menjelaskan bahwa 30 santri dan santriwati penerima beasiswa ke Al Azhar ini ujiannya sangat berat tapi mereka berhasil lulus dengan sangat memuaskan.

Bahkan baca kitab kuning itu yang menyeleksi adalah kiai-kiai di Jatim. Sedangkan kemampuan bahasa Arab yang menyeleksi itu langsung para dosen dari Al Azhar Mesir. Kemudian mereka mengikuti training bahasa Arab yang namanya matrikulasi di Pusiba (pusat study Islam dan bahasa Arab).

“Pusiba itu satu-satunya lembaga yang dipercaya oleh Mesir untuk menyeleksi kompetensi bahasa Arab calon mahasiswa Al Azhar. Awalnya tahap kedua yang diuji itu 60 orang, akhirnya tinggal 30 orang. Yang lolos itu bisa dites perseorangan pasti bisa baca kitab dan pintar bahasa Arab karena dan IT mereka memang memiliki kompetensi,” terang Prof Halim.

Jadwal awal, para santri dan santriwati ini akan diberangkatkan pada 8 Maret besok. Namun karena sisa kursi pesawatnya tinggal 11 seat sehingga diundur tanggal 10 Maret 2023 melalui Jakarta.

“Untuk living cost, mereka akan mendapatkan 2,5 juta per bulan, terus ada biaya untuk kitab dan ada biaya untuk kesehatan. Sedangkan untuk kontarakan itu sudah dibayar,” pungkas prof Abdul Halim Soebahar, MA.

Turut pula hadir dalam kegiatan tersebut, wakil ketua DPRD Jatim Anwar Sadad, wakil rais syuriah PWNU Jatim prof Dr KH Ali Maschan Moesa, Wakil ketua PW Muhammadiyah Jatim Dr Syamsudin, MA, Wakil sekretaris PWNU Jatim, Dr Robith Fuadi, Lc, M.Th.I, Ketua IAAI Jatim Muhammad Al Barra, Asisten III Sekdaprov Jatim Akhmad Jazuli serta beberapa kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim maupun para pendamping peserta penerima program BSPP dari Pemprov Jatim.  (*)

Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.