
KEDIRI (Lenteratoday) - Kota Kediri menjadi kota paling toleran kelima se-Indonesia versi SETARA Institute. Peringkat tersebut lebih baik dibanding tahun sebelumnya (2021) dimana berada di peringkat kedelapan.
Data tersebut berdasarkan laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2022 yang dirilis SETARA Institute pada Acara Peluncuran Hasil Riset Indeks Kota Toleran dan Pemberian Penghargaan Kepada 10 Kota dengan Skor Toleransi Tertinggi yang digelar, Kamis (6/4/2023) di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat.
"Saya sampaikan terima kasih kepada SETARA Institute atas penilaian indeks toleransi. Namun sebenarnya kami di Kota Kediri mencoba mengimplementasikan dan mengaplikasikan toleransi dalam beragama," ujar Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.
Menurut Wali Kota Kediri, sejak dahulu toleransi di Kota Kediri memang sudah bagus dan hal ini terus dijaga bersama-sama. Sehingga seluruh elemen di Kota Kediri ini memiliki persepsi yang sama bahwa perbedaan agama itu memang ada, tapi toleransi harus dijunjung tinggi.
Pemkot Kediri juga mewujudkannya dalam kebijakan-kebijakan yang ada. Serta political will yang diwujudkan dalam regulasi maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
"Di Kota Kediri ada Paguyuban Antar Umat Beragama (PAUB) sejak tahun 1998 yang saat ini jadi Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB). Ada juga Forum Kerukunan Perempuan Umat Beragama (FKPUB),” ujar walikota.
“Saya berharap capaian ini bisa dipertahankan sehingga toleransi menjadi hal positif untuk membangun Kota Kediri bersama-sama. Semoga ini juga bisa menjadi contoh baik bagi daerah lain," imbuhnya.
Kenaikan yang diraih Kota Kediri menunjukkan sinergitas seluruh elemen semakin matang dalam pemajuan toleransi. RPJMD dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Kota Kediri menjadi tolok ukur utama pemajuan toleransi melalui visi pelaksanaan ajaran agama dan atau kepercayaan di kehidupan bermasyarakat penuh toleransi, tenggang rasa, dan harmoni.
Manifestasi tersebut melalui pembentukan Kampung Pancasila, Kampung Moderasi Beragama, dan Kampung Keren. Begitu pula visi lain dukung pengarusutamaan gender lewat pemberdayaan perempuan. Selain itu, masyarakat sipil menjadi akselerator pemajuan toleransi melalui dialog dan ruang pertemuan antar umat beragama.
Penilaian Indeks Kota Toleran berdasarkan 4 variabel dengan 8 indikator penilaian. Pertama, regulasi pemerintah kota. Dimana ada dua indikator dan Kota Kediri meraih nilai 4,50 pada indikator RPJMD dan 6,50 pada indikator kebijakan diskriminatif. Kedua, regulasi sosial yang dinilai berdasar dua indikator.
Skor Kota Kediri 6,50 pada indikator peristiwa intoleransi dan 6,00 pada indikator dinamika masyarakat. Ketiga, tindakan pemerintah, dengan indikator pernyataan publik pemerintah kota dan tindakan nyata pemerintah kota.
Skor Kota Kediri pada pernyataan publik pemerintah skor meraih 6,00 dan indikator tindakan nyata pemerintah kota dengan skor 5,00. Keempat, demografi sosio-keagamaan. Dengan indikator heterogenitas agama skor 5,00, dan inklusi sosial agama dengan skor 6,00. (*)
Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi