22 April 2025

Get In Touch

Mas Dhito : Momen Nuzulul Quran untuk Instrospeksi dan Perenungan Diri

Kegiatan peringatan Nuzulul Quran Pemkab Kediri di SLG dengan penceramah Gus Reza.
Kegiatan peringatan Nuzulul Quran Pemkab Kediri di SLG dengan penceramah Gus Reza.

KEDIRI (Lenteratoday) - Bupati Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) mengajak semua pegawai Pemkab Kediri menjadikan momen Nuzulul Quran untuk introspeksi dan merenungkan diri.

Sudah sejauh mana dalam membaca, menghafal, memahami, dan mengamalkan isi kandungan Alquran dalam kehidupan sehari – hari, atau Alquran sebagai pedoman hidup.

Ajakan tersebut dituangkan dalam teks sambutan acara Nuzulul Qur’an yang diadakan Pemkab Kediri di Convention Hall SLG, Kamis (6/4/2023). Sambutan tersebut dibacakanSekretaris Kabupaten Kediri, Mohammad Solikin.

Solikin menambahkan acara tersebut sekaligus menjadi momentum dalam meningkatkan ketakwaan dan keimanan diri kita kepada Allah SWT.

“Sungguh kegiatan kali ini merupakan kesempatan yang luar biasa bagi kita semua. Mudah – mudahan kita semua bisa dimasukkan ke dalam golongan yang muttaqin, dicatat sebagai orang yang beriman dan bertakwa,” ujarnya.

“Semoga amal ibadah puasa kita diterima Allah SWT. Saya harap kegiatan ini bermanfaat dan membawa berkah untuk seluruh kita dan seluruh masyarakat Kabupaten Kediri,” tambah Solikin.

Dalam kesempatan tersebut, Pemkab Kediri mengundang Gus Reza Ahmad Zahid dari Lirboyo sebagai penceramah. Dalam tauziah Gus Reza menyampaikan mengenai proses turunnya Alquran, terdapat beberapa perbedaan waktu dalam memperingati turunnya Alquran.

"Ada orang yang memperingati turunnya Alquran pada 17 Ramadan yang artinya proses turunnya Alquran dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah di Langit Dunia. Namun ada juga yang memperingati turunnya Al-Qur'an pada 27 Ramadaan yang artinya proses turunnya Alqu'an dari Lauhul Mahfudz sampai ke Gua Hira,” ujarnya.

“Walaupun terdapat perbedaan waktu yang terpenting dari esensi memperingati Nuzulul Quran adalah dapat mengambil pelajaran tentang turunnya Alquran dan mengimplementasikan Alquran pada keseharian," papar Gus Reza.

Gus Reza juga membahas mengenai perbedaan Alquran dengan kitab-kitab sebelum turunnya Alquran , yaitu terletak pada proses penurunannya.

"Alquran diturunkan secara bertahap, bukan secara langsung seperti kitab-kitab sebelumnya. Hal ini untuk memantapkan hati Rasulullah. Alquran diturunkan secara bertahap memiliki benefit yang luar biasa,” papar Gus Reza.

“Ketika seumur hidup hanya sekali mengatakan cinta, maka akan bertanya-tanya mana garansinya. Namun jika diucapkan rutin dengan berbegai istilah, maka cinta itu akan tumbuh bersemi," ucap Gus Reza.

Gus Reza mengingatkan bahwa hal terpenting dalam Nuzulul Quran adalah menumbuhkan Alquran sebagai The Way of Life. Alquran adalah penunjuk jalan kehidupan, sehingga wajib untuk menjadikan Alquran sebagai petunjuk dunia,” katanya.

“Alquran merupakan awal asas dalam agama Islam. Awal penetapan hukum diambil dari Alquran, dengan cara menafsirkan sebagai sumber hukum. Namun terdapat syarat-syarat tertentu untuk menafsirkan atau mengambil hukum dari Alquran,” urai Gus Reza.

"Harus bisa memahami kapasitas diri ketika mengambil hukum dari Alquran , karena hal itu membutuhkan keterampilan. Orang yang tidak mengetahui tajwid atau nahwu sharaf, maka dilarang membaca Alquran di depan banyak orang. Apalagi berfatwa di hadapan banyak orang juga tidak diperbolehkan," lanjut Gus Reza.

Acara ditutup dengan zikir dan doa bersama untuk kebaikan masyarakat Kabupaten Kediri, serta mohon kelancaran dan keselamatan proses melahirkan istri Bupati Kediri, Eriani Annisa Hanindhito.(pkp/*)

Reporter: Gatot Sunarko | Edifor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.