21 April 2025

Get In Touch

Bencana Longsor Terjang 13 Rumah di Kelurahan Tanjungrejo Kota Malang

rumah warga seusai diterjang longsor di Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang
rumah warga seusai diterjang longsor di Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang

MALANG (Lenteratoday) – Sebanyak 13 rumah dan 52 jiwa menjadi korban akibat terjangan bencana longsor di wilayah Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa yang ditimbulkan atas tragedi bencana alam tersebut.

“Bencana longsor ini terjadi karena tergerusnya tanah di lereng aliran sungai Metro. Hal tersebut dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di Kota Malang pada Jumat (28/4/2023) sore hari,” ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Prayitno, saat dikonfirmasi oleh awak media, Sabtu (29/4/2023).

Untuk tindakan lebih lanjut, pria yang akrab dengan sapaan Prayit, ini mengatakan bahwa BPBD Kota Malang telah melakukan evakuasi pada penghuni rumah terdampak longsor, ke gedung Depasi dan Panti Jompo Titus Brasma serta evakuasi pada barang-barang yang masih bisa diselamatkan.

“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap bencana dan mengosongkan rumah sementara karena masih rawan longsor susulan. Mengenai kerugian akibat bencana, ini masih dalam perhitungan,” papar Prayit.

Sementara itu, Lurah Tanjungrejo, Muhammad Abdul Aziz mengatakan, sesuai dengan penuturan salah satu korban, getaran mulai terjadi pada pukul 06.00 WIB pagi tadi. Hingga kemudian kejadian longsor yang merobohkan 13 rumah warga terjadi sekitar pukul 08.00 WIB.

“Jadi yang awalnya dirasakan getaran-getaran oleh warga yang terdampak, dan susul menyusul hingga mencapai 13 rumah. Untuk sementara waktu, korban diungsikan di wilayah tersebut sambil menunggu kebijakan dari pihak terkait. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” ungkap Abdul Aziz kepada awak media.

Salah satu rumah warga yang diterjang longsor. Area dapur telah ambruk dan sudah dipasang police line

Terlepas, salah satu warga terdampak longsor, Sri Sunarmi (45) mengungkapkan, meskipun tidak ada korban jiwa, namun barang-barang mereka banyak jatuh dan hanyut  terbawa arus sungai, bahkan termasuk foto kenangan satu-satunya dari anaknya yang sudah meninggal.

“Alhamdulillah semuanya selamat, gak ada korban jiwa. Cuman ya barang-barang itu banyak yang lenyap. Dapur, baju, semuanya hanyut. Saya posisi pas di depan, jadi pas ambrol ya langsung lari. Yang saya sayangkan fotonya almarhumah anak saya nomor 2, itu kenangan satu-satunya, anaknya sudah gak ada, fotonya juga ga ada,” ungkap Sri Sunarmi kepada awak media.

Perempuan yang sudah menempati rumahnya sejak tahun 1992, ini kemudian menyampaikan, untuk sementara waktu pihaknya akan mengungsi di rumah anak pertamanya yang berlokasi di Dusun Gasek, Desa Karangbesuki, Kecamatan Sukun.

“Tadi saya sama suami saya, jadi kami berdua ya bingung juga tapi tadi dibantu sama tetangga buat ngungsikan perabotan. Gak nyangka saja, kayak sinetron. Baju yang menyisa ya cuma yang saya pakai ini saja. Ini mau pindah ke rumah anak saya di Gasek,” serunya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan langsung di lokasi kejadian, nampak 13 rumah warga yang berjejer dan menjadi korban bencana longsor. Saat ini, untuk menghindari adanya korban dan kejadian yang tidak diinginkan, polisi telah memasang garis pembatas di sepanjang deretan rumah korban.

Sebagai informasi, BPBD Kota Malang telah melakukan tindakan rekomendasi dengan meneruskan laporan pada Dinas PUPR-PKP Kota Malang, TAGANA Kota Malang, Polsek setempat, BABINSA setempat, Kelurahan, dan Kecamatan setempat, serta bersama PMI Kota Malang (*)

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.