
Kediri - Tak mau kalah dengan pemerintah pusat, Pemkot Kediri diam-diam juga menyiapkan rumah sakit khusus penanganan Covid-19. Rumah sakit tersebut berada di RSUD Kilisuci atau eks gedung RS Gambiran Lama Jl. KH Wachid Hasyim No.198, Bandar Lor Kota Kediri.
Rumah sakit tersebut khusus untuk merawatpenyakit Covid-19, yakni, Orang Dalam Pantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan(PDP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG). Dalam waktu dekat RS tersebut akan dioperasionalkan.
"Karena ruang isolasi di RSUD Gambiran sudah penuh, dan sebagian OTG saat ini dirawat di Puskesmas, juga isolasi mandiri di rumah. Jadi kami fungsikan rumah sakit lama ini, kami perbaiki dan tambahi fasilitas yang sesuai untuk penanganan Covid-19," kata Wali Kota Kediri sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Selasa (19/5/2020).
Walikota Kediri meninjau persiapan untukpembukaan operasional rumah sakit didampingi Direktur RSUD Gambiran FauzanAdima, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sunyata, melihat langsungruangan-ruangan yang akan digunakan tempat penanganan. Beberapa ruangan yangdilihat Wali Kota Kediri seperti ruangan untuk ODP, PDP dan OTG, laboratoriumserta beberapa fasilitas seperti masjid, dapur dan kamar mandi. Semua fasilitassiap digunakan.
Selain meninjau tempat penangan ODP, PDP danOTG , Wali Kota Kediri juga hadir dalam pembekalan relawan tenaga kesehatanyang beberapa waktu lalu dilakukan perekrutan oleh Pemkot Kediri, yangkebetulan tempat pembekalannya juga di RSUD Kilisuci.
Dalam acara pembekalan tersebut, Walikota Abu Bakar menyampaikan rasa senangnya bertemu dengan para relawan tenaga kesehatan yang masih muda dan semangat. Pesannya untuk tenaga kesehatan yang baru direkrut ini agar memberikan pelayanan prima kepada para pasien dan paradigma lama harus ditinggalkan, seperti perawat yang judes. Pradigma itu harus dikikis karena yang harus diperlihatkan kepada pasien adalah energi positif.
“Yang penting kita harus memberikan pelayanan prima, karena yang kita layani adalah orang, bukan orang-orangan sawah. Kalau orang yang kita layani bisa sakit sehingga melayaninya dengan sungguh-sungguh dan bukan hanya kita melayani secara fisik namun juga harus punya chemistry harus pakai hati,” ujar Abdullah Abu Bakar Wali Kota Kediri. (gos)