
SURABAYA (Lenteratoday) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur berhasil meraih 39 penghargaan dalam anugerah penghargaan Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI dalam manajemen aparatur sipil negara (ASN) tahun 2023 untuk semua kategori. Raihan penghargaan tersebut meningkat juga penghargaan dibanding tahun lalu dan menjadi terbanyak se-Indonesia.
Penghargaan terdiri dari 5 penghargaan untuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur selebihnya diraih kabupaten/kota. Penghargaan yang diraih pemprov Jatim antara lain Peringkat I Kategori Utama Implementasi Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) Manajemen ASN; terbaik I Kategori Pengembangan Kompetensi; terbaik II Kategori Penerapan Pemanfaatan Data Sistem Informasi dan CAT.
Kemudian, penghargaan terbaik V Perencanaan Kebutuhan dan Mutasi Pegawai. Serta, terbaik V Kategori Implementasi Manajemen Kinerja ASN. Sedangkan 34 penghargaan lainnya diraih pemerintah kabupaten/kota di 16 daerah se-Jatim.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan bahwa penghargaan tersebut merupakan keberhasilan kinerja tak hanya Pemprov Jatim tapi juga pemerintah daerah. Kendati demikian, ia meminta agar OPD dan seluruh ASN tidak terlena dengan award ini. Justru, award ini harus menjadi pemacu semangat para ASN untuk meningkatkan kompetensinya dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan. Apalagi, daerah lain juga berlomba-lomba untuk lebih baik dalam memberikan pelayanan.
"Jadi memang semua harus bergerak melakukan banyak inovasi, harus melakukan banyak kerja adaptif sesuai tuntutan kebutuhan global bukan hanya nasional. Inovasi kita harus terukur secara nasional dan global," kata Khofifah setelah acara penghargaan yang digelar di Bumi resort Surabaya, Kamis (8/6/2023).
Dengan itu, mantan Mensos RI itu berharap, tak hanya ASN pemprov tapi juga kabupaten/kota dapat meningkatkan layanan publik pada masyarakat makin cepat, mudah, murah dan memberi manfaat. "Pada akhirnya bagaimana kemakmuran, keadilan, kesejahteraan masyarakat bisa kita wujudkan lebih cepat lebih baik," katanya.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah juga akan terus berupaya meningkatkan dan menguatkan Sumber Daya Manusia (SDM) ASN khususnya di Jawa Timur agar Global Competitiveness Index (GCI) atau indeks produktifitas Indonesia tidak jauh tertinggal dengan beberapa negara tetangga seperti Singapura dan Malasyia.
Gubernur Khofifah mengatakan, pada dasarnya adaptasi dengan berbagai dinamika kebutuhan kebutuhan global itu percepatannya luar biasa, oleh karena itu setiap pelatihan ASN di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) selalu memberikan penghargaan bagi mereka yang terbaik. Penghargaan tersebut berupa penguatan pelatihan di Singapura dan Malasyia.
"Global Competitiveness Index (GCI) Indonesia dengan ASEAN Countries, dengan Singapura dan Malasyia kita agak jauh tertinggal, oleh karena itu setiap pelatihan terbaik di BPSDM Provinsi Jawa Timur itu kalau rangking satu maka hadiahnya adalah mereka diminta untuk melakukan pengayaan dan penguatan di Singapura dan Malasyia," ujarnya.
Ia manambahkan, Pemprov berharap ada energi baru yang menginspirasi para ASN handal yang sudah mencapai terbaik di berbagai Latihan Kepemimpinan (Latpim). "Bagaimana sebetulnya meningkatkan Competitiveness Index dan Index Inovasi sehingga ketika mereka kembali ke institusi masing-masing, mereka bisa memberikan warna," tambahnya.
Sementara itu, Plt Kepala BKN, Bima Haria Wibisana mengungkapkan, BKN terus menganalisa kebutuhan SDM ASN sesuai kompetensi yang dimiliki, "Kami sedikit mencoba memperbaiki atau melakukan penyesuaian terhadap usulan -usalan formasi ASN yang diberikan, semakin baik usulan tersebut, akan semakin baik dan efektif komposisi dari ASN," ujarnya.
Dia menandaskan, perencanaan untuk menganalisa kebutuhan ASN sesuai dengan kompetensi sangat membutuhkan data. "Saat ini data di BKN memang divalidasi, tapi belum lengkap, misalnya saya bisa mengetahui latar pendidikan ASN, tapi belum bisa mengetahui kompetensinya," jelasnya.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Timur, Indah Wahyuni menjelaskan penghargaan yang diraih Jatim yaitu kategori terbaik Implementasi NSPK Manajemen ASN, terbaik pertama pengembangan kompetensi, terbaik kedua kategori Penerapan Pemanfaatan Data Sistem Informasi dan CAT, terbaik kelima Perencanaan dan Kebutuhan Mutasi Pegawai serta terbaik kelima kategori Implementasi Manajemen Kinerja. (*)
Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi