Sarasehan Kebangsaan dan Doa Bersama Mengenang Bung Karno: Pancasila Menjawab Tantangan Demokrasi

NGANJUK (Lenteratoday) - Dalam rangka memperingati Haul Ir. Soekarno, Bapak Proklamator Bangsa yang wafat pada tanggal 21 Juni 1970, alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Nganjuk menggelar Doa Bersama dan Sarasehan Kebangsaan. Acara ini bertujuan untuk memupuk rasa nasionalisme khususnya di Kabupaten Nganjuk.
Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, dalam keterangan yang diberikan pada Rabu (21/6/2023), menyampaikan pentingnya peringatan haul ini sebagai penghormatan dan pengenangan terhadap jasa-jasa Bung Karno dalam perjuangan memerdekakan dan membangun bangsa Indonesia.
“Sebenarnya ini bukan acaranya Pemda tapi acaranya PA. GMNI, dalam acara ini itu haulnya bung karno tanggal 21 juni 1970 beliau wafat maka hari ini pas agendanya doa bersama dan kegiatan sarasehan kebangsaan dalam rangka memupuk rasa nasionalisme khususnya di kab. Nganjuk,'' ujar Marhaen Djumadi.
Djumadi juga menjelaskan bahwa rasa nasionalisme yang tinggi mendorong individu untuk mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan. Hal ini menciptakan kerjasama yang harmonis antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai elemen sosial dalam menjalankan pembangunan.
“Kalo rasa nasionalisme muncul dan rasa memiliki tinggi maka pembangunan negara akan berjalan dengan lancar,” ujarnya lagi.
Selanjutnya, ketua panitia PA. GMNI, Dino Suryandoni mengungkapkan pentingnya peringatan ini sebagai refleksi dan penghormatan terhadap jasa-jasa pahlawan yang berjuang memperjuangkan kemerdekaan. “Kita sebagai barisan nasionalis yang tergabung dalam persatuan alumni GMNI patut kiranya kita memperingati sekaligus juga menjadi refleksi untuk mengenang jasa-jasa pahlawan yang telah berjuang dalam memperjuangkan kemerdekaan,” ujar Dino Suryandoni.
Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Jombang, seluruh jajaran Forkompimda Kabupaten Nganjuk, Ormas Kabupaten Nganjuk, dan jajaran DPC PA. GMNI Kabupaten Nganjuk. (*)
Reporter : Abdillah Qomaru | Editor : Lutfiyu Handi