
MALANG (Lenteratoday) - Proses relokasi pedagang Pasar Buku Wilis yang direncanakan akan terlaksana pada pertengahan Juli 2023 mendatang terus berjalan. Menurut pengamatan di lokasi, tampak belasan lapak relokasi telah berdiri di halaman depan Pasar Buku Wilis yang sebelumnya digunakan sebagai area parkir. Para pekerja pun terlihat sibuk membangun lapak-lapak tersebut.
Salah satu pedagang Pasar Buku Wilis, Sunardi, mengatakan, dirinya termasuk dalam kelompok pedagang yang akan menempati lapak relokasi pada tahap pertama. Hingga Rabu (5/7/2023) ini, sebanyak 18 dari total 36 lapak relokasi telah selesai dibangun.
"Yang direvitalisasi kan separuh-separuh, jadi pedagang direlokasi juga separuh dulu. Saya ikut yang pertama ini. Kalau menurut saya, padahal ini mau tahun ajaran, waktunya panen. Sebenarnya mau naik lagi setelah pandemi, tapi ini karena ada pembangunan ya tidak tahu. Dijalani dulu saja," ujar Sunardi, saat dikonfirmasi awak media, Rabu (5/7/2023).
Lebih lanjut, pria yang telah berjualan buku selama puluhan tahun ini, menyebutkan akan mendapatkan lapak relokasi dengan ukuran luas hanya 1,5 meter x 2 meter. Menurutnya, ukuran tersebut lebih kecil dibandingkan dengan lapaknya saat ini, yang memiliki ukuran 2 meter x 3 meter. Namun, Sunardi mengaku tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut dan berharap rezeki tetap lancar.
"Kalau lapak relokasi ini tidak cukup untuk menyimpan semua buku saya, saya akan membawa beberapa buku yang tidak cukup tersebut pulang. Ya semoga situasi baru ini berjalan lancar seperti sebelum adanya pandemi," harapnya.
Terpisah, seorang pedagang lainnya, Abdul Bidin, mengaku menerima rencana revitalisasi yang akan dilaksanakan oleh Pemkot Malang pada Pasar Buku Wilis. Namun, Bidin juga mengaku khawatir bahwa relokasi nantinya dapat berakibat pada sepinya pembeli di lapaknya.
"Ya gimana ya, sekarang kan kalau ada relokasi gini kan jualannya mungkin bisa agak sepi. Karena biasanya ramai itu pas bulan Agustus-September, waktunya anak sekolah masuk. Sedangkan ini relokasinya baru pertengahan Juli, tapi ya semoga bisa cepat, terus bisa semakin nyaman dan mendatangkan banyak pelanggan di pasar ini," ungkap Bidin.
Sementara itu, salah satu pengunjung setia Pasar Buku Wilis, Heri Bambang, mengungkapkan bahwa kondisi pasar saat ini sudah cukup nyaman. Menurut Heri, walaupun revitalisasi nantinya akan membuat pasar menjadi lebih baik, belum tentu akan menciptakan kenyamanan. Oleh karena itu, ia berharap revitalisasi Pasar Buku Wilis dapat dilakukan dengan memperhatikan kenyamanan para pengunjung.
"Yang penting tempat nyaman saja kalau saya selama pelayanan baik. Disini juga bisa ditawar, jadi juga lebih nyaman. Lalu pedagang-pedagang juga relatif baik dan ramah. Itu sebenarnya yang membuat saya suka kesini walaupun jauh," ungkap Heri.
Salah satu warga Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, ini mengaku begitu menyukai berbelanja buku di Pasar Buku Wilis sehingga ia selalu mengajak anaknya untuk ikut berbelanja di sana. Selain harganya yang terjangkau, menurutnya, pasar ini juga menyediakan banyak buku menarik dan penting yang mereka butuhkan.
"Kalau dulu untuk saya, itu sering cari buku apapun yang sifatnya umum. Untuk buku kuliah kadang kadang saja. Kalau anak, beda lagi. Yang penting saya ajak anak supaya tidak gengsi, karena disini banyak buku-buku bagus," tukasnya.(*)
Reporter: Santi Wahyu/Editor:widyawati