Pencarian Korban Terseret Ombak di Malang Berlanjut: Tim SAR Gunakan Metode Darat, Laut dan Udara

MALANG (Lenteratoday) - Hingga saat ini, operasi pencarian terhadap 3 dari 5 korban yang terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang terus berlanjut. Tim SAR yang terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, dan pihak Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Brawijaya (UB) terus melakukan upaya dengan melibatkan metode penyisiran jalur darat, laut, hingga udara. Langkah ini untuk memaksimalkan peluang ditemukannya para korban hilang tersebut.
"Pencarian masih terus dilaksanakan, baik dari pencarian darat, pencarian di perairan, dan pencarian dari udara untuk meningkatkan peluang menemukan ketiga korban," ujar salah satu Anggota Pengabdian Masyrakat (Pengmas) FK-UB, yang saat ini berada di lokasi pencarian, dr. Aurick Yudha Nagara, saat dikonfirmasi melalui sambungan selular, Senin (10/7/2023) sore.
Aurick menambahkan, operasi penyelamatan tersebut harus menghadapi tantangan yang cukup serius, dikarenakan kondisi angin dan arus laut yang kencang di pantai Selatan, Kabupaten Malang. "Kendala yang dihadapi adalah angin kencang dan arus laut yang kuat di sekitar pantai Selatan. Tim SAR terus berusaha mengatasi kendala tersebut demi keselamatan korban yang masih dicari," tambahnya.
Aurick juga menyampaikan bahwa usai penemuan korban kedua, yakni seorang mahasiswi asal Spanyol yang merupakan peserta pertukaran pelajar di FK-UB, Ana RB, tim SAR semakin mengoptimalkan pelaksanaan operasi penyelamatan. Disebutkannya, lokasi lokasi penemuan Ana, yakni di sekitar pantai Bantol, menjadi salah satu titik penting dalam upaya pencarian kali ini. Menurutnya, tim SAR terus melakukan pencarian sepanjang Pantai Jembatan Panjang hingga Pantai Bantol, dengan harapan menemukan korban-korban lainnya.
"Jadi pasca penemuan Ana kemarin, teman-teman SAR itu memutuskan untuk melakukan operasi selama semalaman, dan terus berlanjut hingga hari ini. Pihak polisi air juga selalu update perihal hasil-hasil titik pencarian," jelasnya.
Di sisi lain, Aurick juga menjelaskan bahwa pihak international office UB telah melakukan komunikasi langsung dengan kedutaan negara masing-masing korban, yakni Spanyol dan Swiss, serta telah melakukan koordinasi dengan imigrasi Malang, untuk memberikan informasi terkini dan mendapatkan dukungan yang diperlukan dalam proses pencarian.
Sementara itu, terkait dengan kondisi korban yang telah ditemukan, dr. Aurick memberikan informasi bahwa saat ini, Ana RB (23) telah menjalani perawatan medis yang intensif di Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB). Aurick juga memastikan bahwa Ana akan mendapatkan dampingan psikiater guna memulihkan kondisi pasca trauma yang dialaminya.
"Untuk Ana, saat ini sudah dan masih mendapatkan perawat terbaik di RSUB. Jadi selain pemulihan kondisi fisik, Ana juga didampingi oleh Psikiater RSUB, untuk memulihkan keadaan pasca trauma atas kejadian yang menimpanya," tutupnya.
Sebagai informasi, adapun dari kelima korban yang dinyatakan hilang terseret ombak pada Sabtu (8/7/2023) lalu. Korban pertama yang berhasil ditemukan yakni Muhammad Ruspandi, salah seorang tour leader yang ditemukan selamat saat mengapung di perairan berjarak 0,5 mil dari lokasi kejadian pada Sabtu (8/7/2023) sore. Sedangkan korban kedua yakni Ana RB, ditemukan selamat usai berjuang untuk hidup selama 26 jam, dan ditemukan di Pantai Bantol, atau sekitar 8 kilometer dari Pantai Jembatan Panjang pada Minggu (9/7/2023).
Hingga saat ini, proses pencarian masih terus dilakukan untuk menemukan 3 korban lainnya yakni, JOS yang merupakan mahasiswa asal Swiss, dan 2 orang tour leader yakni Made dan Bayu.(*)
Reporter: Santi Wahyu/Editor:widyawati