
Surabaya - Rapid test yang dilakukan BIN bersama Pemkot Surabaya selama dua hari mendapatkan 364 orang yang reaktif dari 1.113 yang menjalani test. Jumlah tersebut setara dengan 32,7 %, dan lebih tinggi dari hasil di Jabodetabek.
Selama dua hari, rapid test dilakukan di Siola sebanyak 613 orang dan di Jl Gresik PPI sebanyak 500 orang. Sestama BIN Komjen Pol Bambang Sunarwibowo mengatakan angka reaktif di Surabaya melebihi tinggi dari wilayah Jabodetabek.
“Oleh karena itu melihat dari kejadian tersebut meningkatkan kapasitas yang tadi rencananya cuman 1.000 dalam satu hari dalam test massal maka direncanakan besok dan kedepan sekitar 2000-3000 per hari dengan di berbagai lokasi. Kalau saat ini masih satu titik maka besok dua-tiga lokasi yang tentunya lokasi di tentukan pemkot,” kata Bambang dalam prescon, Sabtu (30/5/2020).
Tak hanya itu, melihat angka yang cukup tinggi maka BIN memperkuat lagi dengan mengirimkan satu mobil laboratorium covid -19 ke Surabaya dan hari ini sudah sampai sehingga bisa diopersionalkan besok pagi.
“Bantuan dari pada BIN untuk pemkot kita rencanakan kemarin sekitar lima hari namun demikian kondisi saat ini jumlah yang kita temukan reaktif banyak maka kami akan bisa menambah jumlah harinya. Melihat situasi dan perkembangan kemampuan dari lab yang sudah dibuat untuk saat ini dan bisa mempercepat pemutusan rantai,” ujarnya.
Soal Kapasitas Mobil Laboratorium, BIN telah mengirimkan sebanyak enam mobil dengan masing-masing kapasitas mampu mengetes 300 orang per harinya.
Sementara itu, Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan untuk percepatan swab dibantu peralatan oleh BIN untuk mengolah data. Sebab sebelumnya PR kota Surabaya adalah ada dari mereka yang telah melakukan test swab tapi tak kunjung keluar hasilnya maka dia harus tetap berada di Rumah sakit.
“Pinjaman dari BIN itu real time, dibantu 2 alat kapasitasnya 500. jadi kami punya peralatan itu karena ruanganya negatif yang ini membutuhkan waktu bekerjasama dengan BTKL (balai besar teknik lingkungan) sementara alatnya dari bin untuk percepatan kalau manual bisa 3 jam. Dengan alat itu 1 jam bisa terlihat,” ujarnya.
Untuk rapid test selanjutnya akan digelar di Teriman Manukan, serta di kawasan Tandes. Untuk rapid test yang digelar di Jl. Gresik PPI akan dilakukan selama dua hari kedepan. (ard)