
JOMBANG (Lenteratoday) – Neni Pratiwi (31), ibu hamil (bumil) warga Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, disengat puluhan tawon vespa, Kamis (13/7/2023) malam.
Akibatnya, wajah perempuan yang sedang hamil usia kandungan enam bulan ini memar dan bengkak. Neni kemudian dilarikan ke fasilitas kesehatan setempat guna mendapatkan pertolongan.
Keluarga Neni selanjutnya meminta bantuan petugas Pos Damkar Mojoagung untuk memindahkan sarang tawon yang berada di rumah keluarga tersebut.
Petugas membawa peralatan lengkap. Memakai baju pelindung. Sarang tawon tersebut berada di atas teras rumah. Petugas yang sudah memakai APD (alat pelindung diri) langsung beraksi.
Sarang sebesar bola voli itu dibakar. Ratusan tawon yang menghuni sarang pun kabur. Sedangkan sarang dievakuasi.
“Sarang tersebut usianya sekitar dua bulan. Sarang tawon kita musnahkan dengan cara dibakar. Kita mendapatkan laporan dari warga terkait adanya sarang tawon yang meresahkan. Lalu kita musnahkan sarang tawon yang ada di rumah Pak Bambang ini,” ujar anggota Pos Damkar Mojoagung Riza Maulana, Jumat (14/7/2023).
Korban sengatan tawon, Neni S Pratiwi (31), mengatakan, petaka itu bermula ketika ayah Neni, bernama Bambang (75), bermaksud mengevakuasi tawon secara mandiri.
Pasalnya, sudah dua bulan ada sarang tawon di atap teras rumahnya.
Nah ketika dievakuasi itulah kawanan tawon vespa mengamuk. Pada saat bersamaan Neni keluar dari rumah. Tak urung, puluhan tawon mengejar Neni. Wanita yang sedang hamil ini pun berlari menyelamatkan diri.
Namun Neni kalah gesit dengan puluhan tawon tersebut. Dalam hitungan detik, puluhan ekor tawon tersebut menyengat tubuh Neni tanpa ampun.
Bagian leher, tangan, serta punggung tidak luput dari serangan. “Wajah saya jadinya bengkak seperti ini. Padahal yang kena sengat bagian leher,” kata Neni.
Takut terjadi sesuatu, Neni kemudian berangkat ke dokter setempat untuk mendapatkan pertolongan medis. “Saat kena sengat tawon, tubuh saya rasanya panas. Sakit sekali. Saya langsung mandi. Malah jadinya wajah saya bengkak,” pungkas Neni.(*)
Reporter : Sutono | Editor : Lutfiyu Handi