20 April 2025

Get In Touch

Nganjuk Bersatu Gempur Rokok Ilegal: Media dan Tokoh Masyarakat Diharapkan Berperan Aktif

Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi dalam Talk show yang diselenggarakan di Ruang Rapat Anjuk Ladang Selasa, (25/7/2023), (Abdillah Qomaru/Lenteratoday).
Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi dalam Talk show yang diselenggarakan di Ruang Rapat Anjuk Ladang Selasa, (25/7/2023), (Abdillah Qomaru/Lenteratoday).

NGANJUK (Lenteratoday) - Dalam upaya memerangi peredaran rokok ilegal, Nganjuk menggelar talk show di Ruang Rapat Anjuk Ladang Selasa, (25/7/2023). Kegiatan ini mengundang perwakilan media dan tokoh-tokoh penting yang diharapkan bisa berperan aktif dalam program tersebut.

Dalam sambutannya, Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Nganjuk melihat media sebagai mitra dalam membangun pemerintahan.“Kita punya komitmen anggaran-anggaran Pemda untuk lokal, saya utamakan media-media yang ada di Nganjuk,” ujarnya.

Selain Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, hadir pula Kepala Satpol-PP Suharono, dan Kepala Kantor Bea Cukai Kediri Sunaryo.

Dalam acara Pemkab Nganjuk mengungkapkan keprihatinannya terhadap dampak negatif rokok. Namun, di sisi lain, Pemerintah Daerah juga mengakui bila ada aspek positif terkait penerimaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCT) dari rokok sebesar Rp 35,4 miliar.

Dana ini akan dialokasikan untuk berbagai sektor, termasuk bidang kesehatan, pertanian penghasil tembakau, Satuan Polisi Pamong Praja (Sal Pol PP), Dinas Perdagangan, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Sosial, dan berbagai program prioritas lainnya.

Senada, Kepala Kantor Bea Cukai Kediri, Sunaryo, menyampaikan bila rokok Indonesia memiliki reputasi yang baik dalam kemampuannya untuk bersaing di pasar internasional.

“Indonesia itu sangat bagus dalam bidang rokok. Di Singapura para pekerja hanya dikasih 100 dolar itu biasa saja dibanding rokok gudang garam satu slop. Itu tidak di Singapura saja, di Malaysia sampai di Arab Saudi,” kata Sunaryo.

Sunaryo menambahkan bila ada beberapa jenis rokok ilegal, termasuk pita cukai palsu, pita cukai bekas, rokok tanpa pita cukai, dan rokok dengan pita cukai beda peruntukan.

Selain itu, Sunaryo menyampaikan rasa terima kasih dan memberikan pesan kepada semua insan media yang turut hadir dalam talk show sosialisasi gempur rokok ilegal.“Terimakasih kepada insan media memberitakan informasi dengan objektif dan kalau menemui rokok ilegal bisa melaporkan ke Satpol PP setempat,” pungkasnya.(*)

Reporter : Abdillah Qomaru/Editor: widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.