
KEDIRI (Lenteratoday) - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, memerintahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait berkoordinasi mengatasi musim kemarau akibat El Nino yang dapat mengganggu produksi pertanian dan kehidupan masyarakat di desa.
Perintah bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu bukan tanpa alasan, pasalnya di sejumlah daerah di Indonesia mulai terjadi kekurangan air bersih dan kekeringan lahan pertanian. Bahkan, itu terjadi di daerah yang sebelumnya dikenal kaya air seperti di Bogor, Jawa Barat, sejumlah daerahnya mengalami krisis air bersih
“Fenomena alam ini dirasakan semua orang diseluruh dunia. Tapi setidaknya dengan kita lakukan antisipasi, bisa ditekan dampak atau diminimalisir akibatnya ke rakyat. Jadi lebih baik semua OPD berkolaborasi meminimalkan dampak El Nino,” ujar Mas Dhito melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Sri Ilham, Senin (7/8/23) petang.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno, mengatakan pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan lintas sektor untuk penanganan antisipasi dampak El Nino.
“Rapat koordinasi ini untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Perhutani saat rapat juga sudah mengadakan aepl siaga untuk menghadapi karhutla,” urai Joko saat dihubungi via pesan singkat Whatsapp.
Soal krisis air akibat cuaca panas yang dirasakan saat ini, Joko mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah armada untuk dropping ke sejumlah desa yang nantinya mengalami krisis air bersih. Soal intensitas pengiriman nanti disesuaikan kebutuhan, mengingat sangat mungkin satu desa dengan desa lain berbeda.
Joko menambahkan, dalam rapat koordinasi Dinas Pertanian juga sudah menyampaikan langkah-langkah antisipasi kepada petani. Selama musim kemarau dengan cuaca yang sangat panas, petani diimbau untuk budidaya tanaman yang rendah kebutuhan air.
“Imbauan ini untuk menekan potensi kerugian petani, akibat tanaman rusak karena kesulitan air. Soal tanaman-tanaman yang direkomendasim secara teknis Dinas Pertanian yang tahu,” ujar Joko yang menyatakan kesiapan menurunkan jajaran bila ada masyarakat yang membutuhkan.
Selain itu, Joko juga mengungkap antisipasi mengimbau masyarakat menghemat air selama musim kemarau kali ini. Diharapkan, masyarakat bijak dalam penggunaan air dimana saat ini banyak sumber air yang mulai mengering.
Namun demikian hingga Senin (7/8/23) Stefanus Djoko Sukrisno, menyatakan BPBD Kabupaten Kediri belum menerima laporan atau informasi ada wilayah di Kabupaten Kediri mulai mengalami krisis bersih.
“Sesuai perintah Mas Dhito, semua OPD di Pemkab Kediri diminta pro aktif mendengarkan kesulitan dan masalah masyarakat di bawah. Termasuk program-program yang dibuat harus pro rakyat,” ujarnya. (pkp/*)
Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi