20 April 2025

Get In Touch

Festival Anggrek Jember Potensial Mendongkrak Ekonomi Masyarakat

Bupati Hendy dan Ketua PKK Kasih Fajarini saat membuka Festival Anggrek Jember 2023 di BSB.
Bupati Hendy dan Ketua PKK Kasih Fajarini saat membuka Festival Anggrek Jember 2023 di BSB.

JEMBER (Lenteratoday) - Festival anggrek Jember Tahun 2023 diharapkan mampu membangkitkan geliat ekonomi masyarakat. Sebab, anggrek merupakan salah satu jenis tanaman hias yang memiliki pesona luar biasa.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Pencinta Anggrek Indonesia (PAI) Jember, Budi Sugiarto, saat pembukaan festival anggrek Jember Tahun 2023 pada Senin, (7/8/2023) di Balai Serba Guna (BSG).

Lebih lanjut dia mengatakan, selain mampu menjadi penggerak sektor ekonomi melalui transaksi jual beli, anggrek juga bisa dijadikan sebagai sarana edukasi, estetik, maupun kreasi.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Jember, Hendy Siswanto, didampingi Ketua TP-PKK Kabupaten Jember, Kasih Fajarini membuka kegiatan Festival Bunga Anggrek yang digelar selama sepekan mulai dari 7 Agustus sampai 13 Agustus 2023.

Bupati Hendy menjelaskan adanya festival anggrek Tahun 2023 dengan tema “Anggrek Pesona Lokal” menjadi event tahunan yang tentunya didukung oleh Pemkab Jember, khususnya Ketua TP-PKK Kabupaten Jember.

Di dalam festival ini, terdapat berbagai macam kegiatan seperti kontes anggrek, klinik anggrek, hingga bursa anggrek. “Saya berterimakasih kepada Persatuan Anggrek Indonesia Kabupaten Jember beserta pihak yang terlibat dalam menyukseskan kegiatan ini,” ungkap bupati.

Lanjutnya, Ketua TP-PKK Kabupaten Jember turut mendukung untuk terus menginisiasi agar
anggrek terus bisa dikembangkan di Kabupaten Jember. Tak main-main, peserta yang mengikuti festival anggrek datang dari penjuru Indonesia mulai dari Jawa Timur, Bali, hingga Jakarta.

“Kami yakinkan kepada kawan-kawan peserta di festival anggrek bahwa Jember memiliki letak geografis yang luar biasa dengan ketinggian 645 meter. Kami juga punya pantai yang memang cukup panas. Namun, anggrek pun bisa dikembangkan di daerah tersebut, artinya lokasi Jember sangat mempengaruhi kriteria untuk pengembangan anggrek,” lanjutnya.

Dikonfirmasi terkait rencana keberlanjutan mengenai pemeliharaan anggrek, Bupati menegaskan bahwa ia dan pihaknya tentu memiliki program keberlanjutan. “Dimulai dari desa kampung anggrek. kita mulai dari lingkup yang kecil dulu di lingkungan kampung anggrek,” terang Bupati Hendy.

Hal tersebut selaras dengan filosofi bunga anggrek yang menandakan arti kebersamaan, harmoni, dan kehidupan yang gotong royong. Sehingga didalamnya dibutuhkan tenaga practice yang ahli dalam merawat anggrek. “Hal ini menjadi potensi untuk membuka peluang kerja sebagai enterpreneur,” pungkasnya. (Mok*)

Reporter : PJ Moko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.